JURNALPOSMEDIA.COM –– Perpustakaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat (Pusbi Jabar) menerima kunjungan dari Komunitas Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Selasa (30/4/2019). Kafe ABK merupakan komunitas yang mengkoordinir kegiatan-kegiatan khusus disabilitas. Mereka menggandeng komunitas disabilitas se-Bandung Raya dengan tujuan untuk menambah percaya diri anak disabilitas.
Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Bank Indonesia dan dilanjutkan dengan Safety dari pihak keamanan. Diadakan juga beberapa agenda lainnya, seperti story telling bersama Mang Cepot yang menceritakan tentang cinta rupiah, games, penampilan dari anak disabilitas dan 5J. 5J sendiri merupakan singkatan dari Jangan dilipat, Jangan diremas, Jangan dirobek,. Jangan dibasahi, Jangan di streples. Mereka juga berkeliling museum Bank Indonesia.
Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat, Yogi Suardi mengatakan saat ini Bangsa Indonesia kurang menghargai uang sehingga perlu untuk mensosialisasikan tentang rupiah.
“Kan kalo sekarang bangsa kita itu seperti kurang menghargai uang. Beda sama dollar. Kalo dolar kan dilipat, nominalnya turun. Beda sama rupiah, uang rupiah meskipun lecek gimana juga sama nominalnya,” ucap Yogi,
Menurut Yogi ini merupakan kali pertama perpustakaan Bank Indonesia menerima kunjungan dari disabilitas, karena biasanya yang berkunjung dari SMA atau universitas. Pun dari komunitas tersebut untuk pertama kalinya juga berkunjung ke perpustakaan, karena baru mengetahui ada perpustakaan dan museum di Bank Indonesia yang bisa dikunjungi.
Salah satu pengurus dari Yayasan Mata Hati menyambut baik dengan adanya acara ini karena bisa mengajak anak-anak bermain sambil belajar.
“Seneng sih ya yang pasti, karena jarang-jarang, terus mereka juga disini bisa bermain sambil belajar. Cuma paling ada tempat yang masih belum ramah disabilitas, semoga nanti kedepannya bisa ditambahkan fasilitas itu,” tuturnya.
Yogi pun berharap dengan adanya kunjungan tersebut bisa membuat perpustakaan Bank Indonesia lebih dikenal semua masyarakat.
“Semoga Perpustakaan Bank Indonesia bisa semakin dikenal oleh semua masyarakat. Terkhusus untuk teman-teman disabilitas semoga semakin percaya diri dan menambah wawasan karena diluar sana masih banyak yang peduli terhadap mereka,” pungkasnya.