Thu, 4 September 2025

Demo Berakhir Ricuh, Sejumlah Gedung yang Tak Terkait Ikut Terbakar

Reporter: PUTRI MAHARANI KRISTIANA | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 1075 kali

3 hari yang lalu
(Sumber foto : Muhammad Tommy Lou/Kontributor)

JURNALPOSMEDIA.COM — Gedung-gedung habis terbakar, aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung menjadi ricuh akibat terbakarnya gedung Mess MPR pada Jumat (29/08/2025) lalu.

Aksi unjuk rasa ini digelar sebagai solidaritas atas kematian tragis pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Peristiwa itu memicu puncak kemarahan masyarakat terhadap tuntutan tunjangan anggota DPR yang dianggap tidak masuk akal.

Berdasarkan saksi mata yang enggan disebut namanya, terjadinya kebakaran di gedung Mess MPR yaitu karena adanya lemparan gas air mata dari gedung tersebut yang ditujukan untuk para massa aksi.

“Awalnya aku sama yang lain tuh  neduh, niatnya cuman neduh doang  dan kirain gak ada orang di atas, ternyata mereka tiba-tiba lempar gas air mata dari atas. Dari situ awalnya, jadinya mereka jadi nyerang ke sini,” jelasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia,  Jumat (29/08/2025).

Namun di sisi lain, dikutip dari detikjabar.com peristiwa pembakaran itu bermula saat sebagian massa dari kelompok tak dikenal melempari rumah tersebut. Tak lama setelah itu, massa turut membakar rumah tersebut hingga membuat kobaran api membumbung tinggi.

Akibatnya, aksi unjuk rasa ini menjadi ricuh dengan banyaknya kerusakan, terutama terbakarnya gedung-gedung yang sebenarnya tidak bersalah dan tidak terkait langsung dengan konflik. 

Salah satunya, Restoran Sambara yang merupakan gedung restoran khas Sunda. Situasi ini sangat disayangkan dan menjadi refleksi penting tentang bagaimana demonstrasi yang seharusnya menjadi ruang aspirasi bisa berubah menjadi tindakan yang justru merusak kepentingan bersama. 

Selain Restoran Sambara, dilansir dari Youtube Kompas Tv Jember, terdapat 2 rumah warga di Jalan Gempol dan sebuah bank di Jalan Ir. H. Juanda yang habis terbakar karena terkena semburan api dari gedung Mess MPR RI.

Gedung-gedung tersebut bukan pelaku dari persoalan sosial atau kematian yang memicu demo, justru mereka harus menjadi simbol pelayanan publik. Terbakarnya gedung-gedung ini menjadi kerugian besar dari segi fasilitas publik. 

Selain itu, kebakaran gedung-gedung tersebut menunjukkan bahwa dalam situasi emosi tinggi dan konflik dengan aparat, kerugian yang terjadi bisa meluas ke hal-hal yang seharusnya tidak terkait dengan sumber masalah. 

Massa dari berbagai kalangan, termasuk pengemudi ojek online, mahasiswa, dan masyarakat umum yang menginginkan keadilan, namun berakhir ricuh dan menjadi destruktif dalam proses aksi unjuk rasa. 

Ini adalah tanda kuat bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk mencari cara dialog dan penyelesaian damai yang lebih efektif. Dibutuhkan mekanisme pengamanan yang lebih baik dan dialog terbuka agar aspirasi bisa tersampaikan tanpa menimbulkan korban dalam bentuk kerusakan fasilitas umum.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments