JURNALPOSMEDIA.COM – Pusat bisnis bongkar bersih pernak-pernik Coca–Cola sehari setelah menerima penolakan secara tertulis pada Rabu (27/11/2024) lalu. Tepat sehari setelah Pusat Bisnis terima penolakan tertulis dari Jurnalposmedia berupa pemberitaan branding Coca–Cola, pembongkaran langsung dilakukan esok harinya.
Segala hal berbau Coca–Cola telah dicopot, mulai dari banner etalase, plang kantin, taplak meja, tempat sampah, sampai charging station telah hilang dari kantin. Kantin telah kembali ke tampilan semula tanpa adanya aksesoris produk boikot tersebut.
Berdasarkan penelusuran, pembongkaran dilakukan saat tidak ada satu pun pedagang yang berjualan, pasalnya pembongkaran dilakukan di hari yang sama dengan hari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Selain itu, para pedagang juga mengaku tidak mengetahui benar berapa lama kontrak seharusnya dengan produk boikot tersebut. Namun, beberapa pedagang mengaku lega setelah mengetahui aksesoris Coca–Cola telah dibongkar.
Staff Pusat Bisnis, Dedika memang telah menjanjikan akan hentikan branding Coca–Cola jika ia menerima ajuan penolakan secara tertulis dari sivitas akademika. Penolakan tertulis akan menjadi pertimbangan yang akan langsung dikomukasikan oleh Dedika pada pihak Coca–Cola.
“Jika ada satu pun menyatakan keberatan dengan itu secara tertulis, maka hal itu akan menjadi pertimbangan kami untuk bisa berkomunikasi dengan pihak Coca–Cola karena kami yang berhak dalam memutuskan dilakukannya pencopotan tersebut,” jelasnya saat diwawancara Jurnalposmedia pada Kamis (21/11/2024) lalu.
Walaupun pusat bisnis telah menepati janjinya, salah seorang mahasiswi, sebut saja Lail tetap merasa kecewa terhadap kebijakan pusat bisnis yang harus menerima penolakan tertulis terlebih dahulu. Ia menilai pusat bisnis harusnya lebih bijak dalam mengambil keputusan besar seperti ini.
“Sejujurnya masih ada kekecewaan sih ya, Pusat Bisnis sebagai pihak yang lebih bijak dari mahasiswa kalau mereka udah tahu produk ini berafiliasi sama zionis ya harusnya langsung ditolak bukan malah nunggu ada penolakan tertulis dulu, kalau ini ‘kan malah UIN-nya malu dulu baru dicopot,” tegasnya saat diwawancarai pada Kamis (5/12/2024).