JURNALPOSMEDIA.COM – Permasalahan sampah masih menjadi isu utama yang dihadapi masyarakat perdesaan, termasuk di Desa Sukasari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Keterbatasan fasilitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) membuat sebagian warga masih membakarnya secara terbuka. Kondisi tersebut menimbulkan masalah baru berupa pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan akibat asap.
Menjawab tantangan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sisdamas Kelompok 288 UIN Sunan Gunung Djati Bandung berinisiatif membuat sebuah insinerator sampah sederhana berukuran 1,5 x 1,5 meter. Inovasi ini menjadi bagian dari program kerja bidang lingkungan yang mereka rancang bersama masyarakat Desa Sukasari.
Insinerator ini dirancang agar mampu membakar sampah rumah tangga dengan lebih efisien dan minim asap. Proses pembakarannya memanfaatkan suplai oksigen yang cukup, sehingga menghasilkan suhu tinggi yang dapat mengurai bahan organik secara sempurna. Dengan begitu, asap pekat yang biasanya muncul dari pembakaran sampah terbuka dapat ditekan seminimal mungkin.
Selain mengurangi volume sampah, insinerator ini juga menghasilkan abu sisa pembakaran yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali, misalnya sebagai campuran pupuk organik maupun bahan perbaikan struktur tanah.
Pembuatan insinerator ini dilakukan secara gotong royong antara mahasiswa KKN dengan masyarakat setempat. Mahasiswa juga turut memberikan penjelasan singkat mengenai cara kerja insinerator agar masyarakat dapat langsung menggunakannya secara mandiri. Kehadiran insinerator ini diharapkan dapat membantu mengurangi volume sampah, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat Desa Sukasari memiliki solusi alternatif untuk mengelola sampah rumah tangga, sekaligus menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan desa yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
















