Fri, 11 July 2025

Gaungan Kujang di TEDxPadjadjaran 2025: Menyatukan Gagasan Modern dan Kearifan Sunda

Reporter: SHABILA DINA AZKIYA | Redaktur: TSANIYA ZAHIRAH SHAFA | Dibaca 89 kali

23 jam yang lalu
(Sumber foto : Dokumen pribadi)

JURNALPOSMEDIA.COM — TEDxPadjadjaran University kembali menghidupkan semangat berbagi ide setelah lima tahun hening akibat pandemi. Menginjak tahun kedua pasca restart, acara ini hadir dengan tema “Gaungan Kujang”, yang bermakna menggaungkan koneksi manusia menuju frekuensi kritis serta mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan dan lebih reflektif dalam berpikir serta bertindak.

Berlangsung di Museum Sri Baduga, Bandung, TEDxPadjadjaran University 2025 dihadiri oleh 100 peserta terpilih. Mereka berkumpul untuk menyelami berbagai ide cemerlang yang diharapkan dapat melahirkan aksi nyata, baik di lingkungan Universitas Padjadjaran maupun masyarakat luas.

Sebagai bagian dari gerakan global TED (Technology, Entertainment, Design), TEDx merupakan versi lokal yang diselenggarakan secara mandiri oleh komunitas. Dengan filosofi “Ideas Change Everything”, TEDx memberikan ruang bagi eksplorasi lintas bidang mulai dari sains, seni, hingga isu-isu sosial.

Tahun ini, TEDxPadjadjaran University menambahkan warna baru dengan menggelar pre-event pada April lalu bersama The Lodge Maribaya, yang menarik 80 partisipan. Kolaborasi ini menjadi pembuka yang hangat menuju acara utama.

Mengusung semangat modernitas ala TED dan kekayaan lokal Sunda, TEDxPadjadjaran University menyuguhkan pengalaman yang unik. Peserta diajak menjelajahi instalasi seni Simpul Sukma, membaca koleksi TEDx Library, dan memainkan alat musik tradisional Sunda seperti Calembung, Karinding, dan Goong Tiup dalam sesi mini exhibition. Suasana semakin hidup berkat penampilan teater dari komunitas Teater Djati serta sajian vokal solo yang menggugah.

Pertama kalinya, TEDxPadjadjaran University menghadirkan dua pembicara muda dari kampus nya langsung: Kevin Noelee dan Sarah Ardiwinata. Kevin, mahasiswa FEB Unpad yang penuh prestasi, menyampaikan kisah dan refleksi pribadinya dalam TED Talk bertajuk “The Talent to Learn”. Sementara Sarah, alumni Fakultas Hukum dan mantan Wakil Ketua BEM 2020, membahas pentingnya self-leadership, tentang bagaimana menjadi pemimpin terbaik bagi diri sendiri.

Sesi berikutnya menampilkan sosok perfilman nasional, Lola Amaria, dengan topik “The Power of Film”. Melalui pengalamannya sebagai sutradara dan produser, ia menyoroti film sebagai medium yang mampu menjadi senjata tajam maupun pelukan hangat, tergantung siapa yang menggarapnya.

Seorang jurnalis, musisi, dan aktris, Azizah Hanum, membuka sesi keempat dengan pertanyaan tajam: “Siapa yang pernah harus berubah demi dapat diterima?” Dalam TED Talk-nya berjudul “What Is Normal”, ia mengangkat isu sosial dan pentingnya empati dalam kehidupan yang inklusif.

Tak kalah menarik, sesi kelima dan keenam menghadirkan dua narasumber dengan latar budaya yang kuat: penulis Dhianita Kusuma Pertiwi dan jurnalis sekaligus komentator sepak bola Aun Rahman. Dhianita membahas pentingnya lifelong learning sebagai landasan dalam melestarikan dan meregenerasi nilai-nilai budaya. Sementara Aun membawakan topik cultural movement, dengan mengangkat kisah komunitas suporter Bobotoh sebagai cerminan kekuatan identitas budaya lokal yang hidup dan dinamis.

Tak hanya menjadi pendengar pasif, para peserta juga diajak terlibat aktif dalam sesi networking yang dirancang secara interaktif dan menyenangkan. Momen ini dimanfaatkan untuk berbagi gagasan, membangun koneksi baru, dan berdiskusi langsung dengan para pembicara. Sebagai penutup, pertunjukan teatrikal penuh emosi dari Teater Djati menutup rangkaian acara dengan kesan yang mendalam dan membekas.

TEDxPadjadjaran University bukan sekadar ajang diskusi ide, melainkan wadah yang ingin menumbuhkan resonansi positif dalam kehidupan sehari-hari. Executive Producer TEDxPadjadjaran University 2025, Kraanti, menuturkan harapannya.

“Kami ingin peserta dan panitia bisa benar-benar merasakan makna dari ‘Gaungan Kujang’. Bukan hanya mendengarkan ide, tapi juga menyadari kondisi sekitar dan bertindak secara kritis untuk membawa perubahan,” ujarnya saat diwawancarai pada Sabtu, (5/7/2025)

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments