JURNALPOSMEDIA.COM – Meningkatnya tren makanan pedas mendorong banyak inovasi kuliner, salah satunya Seblak Prasmanan Seuhah yang berlokasi di Manisi, Bandung. Tempat ini menjadi incaran para pecinta rasa pedas yang ingin meracik sendiri sensasi seuhah dalam semangkuk seblak.
Berbeda dari tempat lainnya, Seblak Prasmanan Seuhah menggunakan centong sebagai takaran sambal, bukan sendok. “Ditempat lain biasanya pakai sendok, di kita mah centong, jadi level satu juga udah seuhah,” ujar karyawan warung, Fitri Andini saat diwawancarai di lokasi pada Jum’at (23/5/2025).
Fitri menjelaskan, nama Seuhah diambil dari kebiasaan orang Sunda saat kepedasan. Awalnya, usaha ini hanya menjual seblak seperti biasa. Namun karena semakin banyak pengunjung, konsepnya berubah menjadi prasmanan agar pelanggan bisa memilih sendiri topping sesuai selera. “Anak-anak muda senang kalau bisa pilih sendiri, apalagi banyak pilihan kerupuk dan frozen food,” lanjutnya.
Salah satu keunggulan dari tempat ini adalah adanya kuah asam manis yang menjadi ciri khas, selain rasa pedas yang menggigit. “Bumbu asam manis ini jadi keunikan kita juga, karena kalau seblak original mah biasa aja,” katanya.
Fitri juga menambahkan, konsep prasmanan dan kebebasan memilih ini menjadi strategi untuk menarik berbagai kalangan.
Pelanggan bisa memilih topping, menulis permintaan level pedas, jenis kuah, hingga minuman di kertas pesanan. Harga pun sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000 tanpa minimal pembelian. Cabang ini merupakan cabang kedua setelah lokasi utama di Cinangka, Ujung Berung. Tempat ini ramai dikunjungi mahasiswa karena dekat dengan Kampus UIN Bandung dan lokasi strategis di pinggir jalan.
Sementara itu, Pelanggan Setia, Nur Alfi Laili, mengaku awalnya datang karena penasaran. “Aku pecinta seblak, pas tahu ini prasmanan jadi makin tertarik karena bisa milih sendiri. Awalnya coba, lama-lama langganan,” ujarnya.
Menurutnya, selain rasa yang pedas dan kaya akan rempah, tempat ini juga nyaman dan cocok untuk berkumpul bersama teman. “Kuahnya tuh nendang, rempah dan kencurnya terasa, ga sekadar asin manis doang. Dari penyajiannya juga unik, pakai wajan kecil gitu,” jelasnya.
Alfi juga menyebut konsep prasmanan membuat pengalaman makan jadi lebih seru. Ia bahkan sering datang hingga tiga kali seminggu. “Seblak tuh obat stres, obat pusing, pokoknya segalanya. Tempat ini juga cocok buat hangout,” tutupnya.