Fri, 31 January 2025

Kisah Abi Kusno Nachran, Jurnalis Pejuang Kebenaran Tak Gentar Lawan Kejahatan Lingkungan di Kalimantan

Reporter: Siti Fadillatul Romdoni | Redaktur: KHOIRUNNISA FEBRIANI SOFWAN | Dibaca 532 kali

3 hari yang lalu
(Sumber foto: Balikpapantv)

JURNALPOSMEDIA.COM – Bagi generasi muda saat ini, nama Abi Kusno Nachran mungkin tak begitu familiar. Namun, bagi masyarakat Kalimantan Tengah dan para aktivis lingkungan, ia adalah sosok yang sangat dihormati.

Abi Kusno Nachran adalah seorang jurnalis dan politikus yang dikenal karena keberaniannya mengungkap praktik penebangan liar (illegal logging) di Kalimantan. Ia memulai karirnya sebagai seorang jurnalis yang sangat peduli dengan isu-isu lingkungan, khususnya perusakan hutan yang marak terjadi. Melalui tulisannya yang tajam dan investigasinya yang mendalam, kerap menjadi duri bagi para pelaku kejahatan lingkungan, termasuk para pengusaha besar dan pejabat yang terlibat. Perjuangannya dalam menegakkan kebenaran bahkan membuatnya berkali-kali berhadapan dengan ancaman dan kekerasan.

Dilansir dari kanal YouTube Ruang Tengah, salah satu keberhasilan Abi yang monumental ialah menggagalkan tiga kapal berbendera Tiongkok yang akan mengangkut kayu-kayu ilegal dari Taman Nasional Tanjung Putih. Namun, perjuangannya sebagai jurnalis tidak berjalan tanpa risiko. Pengungkapan ini berujung pada penyerangan brutal terhadap dirinya di Pangkalan Bun.

Pada 28 November 2001, ia diserang secara brutal oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan senjata tajam. Penyerangan ini membuatnya mendapatkan 17 luka bacok di leher, dada, serta punggung dan 4 jarinya putus. Ia menjalani operasi besar yang menghasilkan 350 jahitan di tubuhnya. Sementara 4 jarinya yang putus, tak bisa disambung kembali dan harus direlakan. Meski kejadian tersebut membuat nyawanya nyaris hilang, semangat Abi tidak pernah padam. Ia tetap berdiri tegak, bahkan berani menyebut nama-nama pejabat besar yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Pada tahun 2004, Abi Kusno terjun ke dunia politik. Ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kalimantan Tengah yang konsisten menyuarakan perlindungan lingkungan. Namun, jabatan politik yang Ia miliki tak membuatnya aman dari ancaman.

Pada 4 Juli 2006, saat mendatangi lokasi penimbunan kayu liar di Muara Bulan, Kalimantan Tengah, Ia kembali mendapat ancaman yang diduga berasal dari salah seorang cukong (pengusaha) yang merasa terancam. Abi menerima sebuah kotak yang berisi kain kafan, gambar mayat, dan juga tulisan Jangan bunuh mata pencaharian kami”.

Kegigihannya dalam menghadapi ancaman yang terus menghantuinya akhirnya berujung tragis. Pada 24 Juli 2006, Abi Kusno meninggal dunia dalam kecelakaan mobil di jalan tol Cirebon. Banyak pihak yang mencurigai bahwa kecelakaan tersebut bukanlah sebuah kebetulan, melainkan bagian dari rencana pembunuhan yang telah lama disusun untuk membungkam perjuangannya.

Keberanian tak ternilai Abi merupakan sebuah warisan yang menjadi inspirasi baik bagi jurnalis maupun masyarakat dalam menyuarakan dan menegakkan kebenaran. Meski demikian, tragedi yang menimpanya menimbulkan pertanyaan “Apakah keberanian melawan kejahatan harus selalu berakhir mengenaskan?”.

Kisah Abi Kusno Nachran adalah pengingat betapa mahalnya harga sebuah kebenaran, terutama di tengah kekuatan besar yang ingin menyembunyikannya. Hingga hari ini, namanya tetap dikenang sebagai jurnalis pejuang kebenaran, seorang pemberani yang tidak pernah mundur meski nyawa menjadi taruhannya.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments