Sun, 24 November 2024

Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Miliki Kelas Bilingual

Reporter: Retno Nurhidayati | Redaktur: Cikal Bintang | Dibaca 483 kali

Fri, 23 November 2018
Penggagas kelas billingual sekaligus sekertaris jurusan IAT Izzah Faizah Siti Rusdyati menyampaikan mengenai kelas bilingual yang ada di Ilmu Tafsir. Jumat, (23/11/2018)

JURNALPOSMEDIA.COM–Bermula dari inisiatif dan kebijakan yang digagas, jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir (IAT) UIN Bandung mengadakan program kelas bilingual. Program tersebut bertujuan melihat potensi mahasiswa yang memiliki kemampuan baik dalam berbahasa agar dapat dikembangkan.

Penggagas program sekaligus Sekretaris Jurusan IAT, Izzah Faizah Siti Rusdyati berujar, kelas bilingual baru sebatas kebijakan prodi yang disetujui Dekan Fakultas Ushuluddin. “Kelas ini belum ada apa-apanya, baru kita mulai dan belum diresmikan. Baru kebijakan prodi yang disetujui oleh Dekan,” ujarnya.

Lebih lanjut, kendati demikian, para dosen mengapresiasi bahwa keseriusan dalam pembelajaran dan konsen kebahasaan mahasiswa sendiri sangat baik. Namun, menurutnya, jika dibandingkan perguruan tinggi lain yang lebih dulu memiliki kelas bilingual, targetnya masih jauh karena masih memerlukan kebijakan khusus.

Efektifnya, kelas bilingual di jurusan IAT telah berlangsung selama tiga angkatan. Kelas bilingual memakai sistem multiple intelligences yang memungkinkan seluruh mahasiswa mempunyai potensi untuk dikembangkan. Mahasiswa yang masuk kelas bilingual rata-rata sudah hafal minimal 3 juz Alquran. Izzah menyampaikan, program ini masih jauh dari harapan, bahkan target minimal pun belum dicapai.

Target satu minggu membiasakan bahasa di laboratorium belum terlaksana secara efektif karena mesti ada yang menggarap. “Harus ada direktur khusus kelas bilingual, yang kebijakannya langsung ke atasan atau sejajar dengan Ketua Jurusan,” lanjut Izzah ketika ditemui di ruangannya, Jumat (23/11/3018).

Sebagai apresiasi untuk mahasiswa yang mengikuti kelas bilingual yaitu pemberian sertifikat pendamping ijazah dari lomba yang pernah mereka ikuti. Izzah menegaskan, kelas ini menjadi salah satu usaha untuk mengambil kebijakan pola ajar yang tepat bagi mahasiswa dengan potensi tertentu. Kebijakan tersebut yakni mencari dosen yang mampu dan mumpuni dalam menyampaikan materi kepada mahasiswa menggunakan pengantar bahasa yang baik. Hingga saat ini, semua dosen saling mendukung.

Kedepannya, Izzah berharap, kelas bilingual dapat dikelola secara umum oleh jurusan dan ditunjuk Direktur khusus untuk mengelola kelasnya. “Mudah-mudahan, tahun depan ada yang mengoordinasi kelas bilingual secara khusus,” pungkasnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments