JURNALPOSMEDIA.COM – Sedikitnya 2068 atlet dari 124 unit atau dojang yang berasal dari lima provinsi berlaga di UIN Taekwondo Championship series 6. Pertandingan digelar di Gedung Anwar Musaddad dan Abjan Soelaeman UIN Bandung, pada 15-17 November 2024.
Ketua Pelaksana, Ashrul Nasrullah mengungkapkan, antusias atlet yang berpartisipasi melebihi ekspektasinya, lima provinsi turut berlaga di kejuaraan ini.
“Tahun ini Alhamdulillah kita diikuti oleh 2068 peserta yang berasal dari 124 unit atau dojang yang berasal dari lima provinsi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta dan juga Provinsi Banten,” tuturnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Jumat (15/11/2024).
Kejuaraan UIN Taekwondo Championship secara resmi dibuka oleh Ketua Umum Pengurus Provinsi PSSI Taekwondo Indonesia Jawa Barat, Divie, didampingi Ketua Pengurus Cabang Taekwondo Indonesia, Dedi Heryadi, Rektor dan Wakil Rektor UIN Bandung, Rosihon Anwar dan Husnul Qodim, Pelindung UKM Taekwondo UIN Bandung, Master Agus Saptono, Ketua Pelaksana, Ashrul Nasrullah, dan Ketua Umum UKM Taekwondo UIN Bandung, Aufa Hakam Ghifari.
Ashrul menjelaskan kejuaraan ini untuk mencari bibit-bibit baru dan menciptakan atlet-atlet taekwondo yang berprestasi. Kegiatan ini juga berupaya memfasilitasi setiap atlet yang berada di lingkup taekwondo, khususnya di taekwondo Indonesia.
“Kita ingin menciptakan atlet-atlet baru, mencari bibit-bibit baru, terutama atlet Taekwondo. Kedepannya, kita bisa meregenerasi atlet-atlet yang berada di daerah, terkhusus di Jawa Barat, mungkin nasional, bahkan sampai internasional. Kita juga berupaya memfasilitasi setiap atlet yang berada di lingkup Taekwondo untuk saling berlomba menjadi pemenang dan kedepannya bisa menjadi atlet-atlet berprestasi,” jelasnya.
Ia menambahkan kategori dalam kejuaraan ini berfokus pada dua kategori yaitu Kyoguri dan Poomsae. Kyoguri berfokus pada pertandingan, sedangkan Poomsae berfokus pada seni jurusnya. Dua kategori ini juga disesuaikan dengan umur peserta dan ada tingkatannya sendiri.
“Secara umum ada dua kategori, Kyorugi dan Poomsae. Kyorugi berfokus kepada tanding, Poomsae berfokus pada seni jurusnya. Setiap kategori ini disesuaikan dengan umur peserta. Rentang umur tingkatan anak SD namanya Super Kadet, kategori SMP namanya Kadet, kemudian untuk SMP ke SMA itu kategori Junior, lalu dari SMA sampai Mahasiswa itu kategori Senior,” ucapnya.
Sementara itu, seorang peserta, Egidia Putri mengakui, motivasinya mengikuti kejuaraan ini untuk menambah pengalaman karena ia sudah mengikuti taekwondo sejak lama.
“Saya ikut taekwondo dari kelas satu SMP sampai sekarang kuliah dan ingin terus mengikuti ajang kejuaraan supaya menambah pengalaman,” ungkapnya.
Ia mengatakan target ke depannya adalah menjuarai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
“Targetnya ke depannya dari sini pengin menjuarai Porprov juga,” pungkasnya.