JURNALPOSMEDIA.COM – Banyaknya pengendara yang parkir sembarangan di depan gerbang kampus UIN Bandung mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas sekitar kampus. Pihak satpam UIN Bandung mengajukan permohonan agar dipasang pengeras suara untuk menegur pengendara roda dua atau empat yang parkir sembarangan di depan gerbang kampus.
Anggota Satpam Agus Syaid yang bertugas di pos depan gerbang UIN Bandung mengungkapkan, pemasangan pengeras suara di pos satpam depan gerbang UIN sendiri sudah sekitar 3 bulan yang lalu. Pihak satpam secara khusus mengajukan permintaan kepada pihak kampus, mengingat banyaknya parkir sembarangan kendaraan di depan gerbang Kampus UIN Bandung
“Untuk pemasangan speaker belum lama, sekitar 3 bulan yang lalu. Kita dari pihak Satpam meminta agar dipasangkan dan Alhamdulillah direalisasikan oleh pihak kampus Bagian Umum (Pak Fathujaman). Setiap pagi, siang dan sore itu sering banyak kendaraan roda dua atau empat, yang sengaja diam di depan gerbang. Sedangkan arus lalu lintas pada jam tersebut padat,” ungkap Agus saat ditemui di pos satpam depan gerbang UIN Bandung, Kamis (09/05/2019).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, sejak dipasang speaker atau pengeras suara, cukup efektif dalam membantu para satpam untuk menegur para pelanggar. Suara teguran dari speaker yang cukup keras membuat pelanggar merasa malu.
Sebelumnya, jika satpam menegur pengendara yang parkir di depan gerbang hanya dihiraukan. Walaupun belum sesuai harapan, pemasangan speaker tersebut sudah mengurangi jumlah pelanggar yang parkir di depan gerbang kampus.
“Saya selaku anggota disini dengan adanya speaker tersebut cukup membantu karena bisa memberikan himbauan. Kalau tidak dihimbau dengan speaker, kadang kebanyakan tidak dihiraukan. Mungkin karena speaker ini keras jadinya mereka malu dan lebih cepat untuk memindahkan kendaraannya. Setelah pemasangan speaker ini juga ada pengurangan dari kendaraan yang sengaja diam di depan gerbang kampus,” tambah Agus.
Ditempat terpisah, Staf Kabag Umum UIN Bandung, Dedi Kadarusman membenarkan adanya pengajuan oleh satpam perihal pengayaan speaker di depan gerbang UIN. Ia menuturkan sebelum menyetujui pengajuan speaker tersebut ada beberapa hal yang dipertimbangkan.
“Betul, waktu itu memang respon dari pihak keamanan terkait kendaraan yang parkir sembarangan di depan gerbang. (Kemudian) ada komunikasi dengan Bagian Umum untuk meminta hal tersebut (speaker). Terfasilitasilah terpasangnya speaker oleh Pak Fatuhjaman selaku pemegang kewenangan. Kebutuhannya seperti apa, urgensinya seperti apa, anggarannyapun tersedia atau tidak itu menjadi perimbangan disetujui suatu pengajuan fasilitas di sekitar UIN,” jelas Dedi ketika ditemui di gedung Al-Jamiah, Kamis (16/05/2019).
Ketika ditanya perihal pemasangan CCTV guna mempermudah satpam dalam memantau lalu lintas di depan gerbang, Dedi mengungkapkan CCTV di UIN memang terbatas. Namun jika dari pihak satpam meminta fasilitas tersebut dan memang diperlukan bisa saja difasilitasi juga.
“Terkait CCTV, kembali lagi prosesnya akan sama seperti itu (pengajuan speaker). Urgensinya sejauh mana, anggarannya seperti apa, karena di kita CCTV itu masih terbatas hanya di ruang kelas dan Fakultas. Tapi kalau posisi pihak satpam meminta fasilitas tersebut dan lebih ke fungsinya benar-benar diperlukan dan itu menjadi suatu bentuk pertimbangan dari pimpinan kami, mudah-mudahan terfasilitasi juga,” kata Dedi.
Lusyana Rachmat Martini salah satu Mahasiswi UIN Bandung, menuturkan bahwa dirinya mengetahui adanya speaker tersebut sejak dia mendengar langsung pengendara yang ditegur oleh petugas karena parkir di depan gerbang. Menurutnya, dengan adanya speaker tersebut efektif membantu satpam dalam melakukan tugasnya.
“Aku kebetulan pernah dengar langsung pengendara motor yang ditegur satpam pake speaker itu. Dia langsung memindahkan motornya, mungkin malu. Menurut aku sendiri speaker itu work it untuk menegur pengendara yang masih nakal parkir motor sembarangan,” tutur Lusyana
Speaker inipun menjadi multifungsi. Selain untuk keperluan lalu lintas, juga digunakan untuk pengumuman jika ada mahasiswa yang kehilangan barang di sekitar gerbang depan kampus.