Mon, 19 May 2025

Simpang Siur Perkuliahan Tatap Muka, Rosihon: Belum Ada Surat Edaran Terbaru

Reporter: Irma Purnama Putri / Siti Suaidah | Redaktur: Hilma Halimah | Dibaca 384 kali

Sun, 24 April 2022
Ilustrator: M. Lucky Kurnia/Jurnalposmedia

JURNALPOSMEDIA.COM – Simpang siur dan tarik ulur perkuliahan tatap muka UIN Bandung masih terus berlangsung. Kabar-kabar di media sosial yang tidak jelas asal-usulnya membuat mahasiswa kebingungan. Hal serupa dialami mahasiswi UIN Bandung, Rahma Nurtsani.

“Aku tahu kabarnya dari teman, belum ada kejelasan secara tertulis dari pihak kampus itu sendiri. Jadi kabarnya masih belum pasti dan simpang siur,” ujarnya.

Menjawab kabar simpang siur tersebut, Wakil Rektor I, Rosihon Anwar mengungkapkan, Perkuliahan Tatap Muka Terbatas (PTMT) akan tetap berlaku apabila belum ada Surat Edaran (SE) terbaru.

“Intinya, sebelum adanya Surat Edaran yang terbaru, maka SE tentang PTMT tetap berlaku,” ungkapnya saat diwawancari Jurnalposmedia melalui WhatsApp.

Wakil Dekan I, Enjang AS juga menyampaikan, belum adanya surat edaran resmi.

“Belum ada surat resmi, khawatir tidak lengkap dan tepat informasinya jika hanya asumsi yang tidak berdasarkan kebijakan, minimal dalam bentuk Surat Edaran,” ucapnya, Jumat (21/4/2022).

Tanggapan Mahasiswa Perihal Kabar Perkuliahan Tatap Muka Pasca Lebaran

Salah satu mahasiswa semester 4 Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung, Lisa mengatakan, ia senang dengan kabar tersebut meskipun tetap ragu akan kebenarannya.

“Senang tapi masih belum bisa percaya sepenuhnya, takutnya kayak yang sebelum-sebelumnya, sudah beredar kabar mau tatap muka tapi tidak dengan kenyataannya,” tuturnya, Jumat (21/4/2022).

Mahasiswa lain, M. Restu Alwiando juga menanggapi hal tersebut.

Feedback yang kita dapat dari kuliah daring itu kurang bisa tertangkap, sepertinya kuliah tatap muka akan lebih seru dan menantang,” ucapnya.

Berbeda dengan Lisa dan Alwi, Rahma justru berpendapat beberapa mahasiswa mungkin lebih nyaman dengan kuliah daring.

“Sebenarnya bagus sekali dengan kembalinya perkuliahan tatap muka. Namun, sepertinya beberapa mahasiswa sudah nyaman dengan kuliah daring karena dirasa lebih fleksibel walaupun kurang memahami materi secara menyeluruh,” tutupnya.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments