JURNALPOSMEDIA.COM – Jurusan Hubungan Masyarakat (Humas) resmi menjadi juara pertandingan futsal di final Fidkom Fest 6.0. Final ini berlangsung di GOR ITB Jatinangor, Sumedang pada Minggu, (18/5/2025).
Pertandingan final ini dimainkan oleh Jurusan Humas dan Jurusan Manajemen Dakwah (MD) yang menghasilkan skor 1-0.
Ketua Pelaksana Fidkom Fest 6.0, Syamsul Rico mengungkapkan adanya beberapa kategori pemenang di pertandingan futsal.
“Yang pertama pastinya ada juara 1, 2 dan 3, Best Player, Top Score dan Best Goalkeepers,” ungkapnya.
Syamsul juga menjelaskan terdapat kendala dalam pertandingan final berlangsung.
“Sangat ada tantangan, karena euphoria di final itu sangat tinggi, mulai dari Jurusan MD dan juga Humas. Kita juga mengantisipasi keamanan dari body cheking dan kita perhatikan sekali, sangat prepare untuk final ini,” jelasnya.
Terakhir, ia juga berharap untuk para pemenang dan pemain lainnya agar bisa berkembang dan mengharumkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (Dakom) dan jurusannya masing-masing.
“Untuk yang kalah mungkin bisa menerima dan berkembang, untuk yang menang bisa lebih mengembangkan dirinya lagi terkhusus mengharumkan jurusannya masing-masing, umumnya mengharumkan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,” harapnya.
Salah seorang pemain futsal Tim Humas, Muhammad Dimas Rizky mengungkapkan rasa senang dan khawatir saat final berlangsung.
“Alhamdulillah tadi pertandingan sangat dramatis ya karena awalnya kita emang udah kayak ga percaya diri dan salah satu pemain kita udah kena kartu merah. Akhirnya kita bermain di empat pemain dan bisa membalikkan keadaan,” ungkapnya saat diwawancarai Jurnalposmedia pada Minggu, (18/5/2025).
Dimas juga mengungkapkan adapun kekompakkan dan chemistry dengan sesama pemain yang menjadi kunci keberhasilan.
“Tentunya latihannya rajin, sering bareng-bareng juga diluar latihan, ngobrol, ngopi bareng-bareng sampai kebentuknya chemistry,”
Selain kekompakkan dan chemistry yang menjadi kunci keberhasilan, kekuatan fisik juga merupakan point penting dalam sebuah pertandingan. Dimas juga menambahkan terdapat adanya beberapa kendala selama final berlangsung yang bisa langsung teratasi oleh para pemain.
“Awalnya kita emang udah kayak ga percaya diri dan salah satu pemain kita udah kena kartu merah. Akhirnya kita bermain di empat pemain dan bisa membalikkan keadaan,” tambahnya.