Fri, 11 July 2025

Revitalisasi Esensi Mad Madmen dengan Single Terbaru “Saran & Keluhan”

Reporter: MUJIBURRAHMAN DINEJAD/MAGANG | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 306 kali

Sun, 25 May 2025
Ketiga personil Mad Madmen sedang tampil pada Welcoming Party di Krapela, Blok M, Jakarta, Tahun lalu (12/11/2024). Acara ini dilaksanakan setelah melaksanakan tur Thailand sebulan sebelumnya. (Sumber foto : Mujiburrahman Dinejad/ Magang)

JURNALPOSMEDIA.COM – Beranggotakan Kalam Mahardika (Gitar/Vokal), Marvin Muhammad (Bassist/Vokal),  dan Andika Rahimy (Drum). Mad Madmen dengan genre “Jazzed – up Funkadelic Prog – pop Power Trio” kembali  berkarya dengan merilis lagu “Saran & Keluhan” pada tanggal 23 Mei. sebuah lagu yang menjadi pembuktian dalam membawakan permainan musik retrospektif yang kompleks nan ciamik walau hanya beranggotakan tiga personil saja.

Sebagai gitaris sekaligus vokal, Kalam Mahardika mengungkapkan, pembuatan single terbaru ini adalah upaya mereka membawakan lagu yang organik, serta mengukuhkan elemen trio pada lagu “Saran & Keluhan” ini.

“Secara syair seperti banyak lagu Mad Madmen lainnya temanya retrospektif. Tentang orang yang sedang berkeluh kesah saja. Secara musik, Mad Madmen sedang berusaha kembali ke sound yang lebih “trio” dan organik. Plus kami banyak mengambil elemen influence dari lagu-lagu Country, Spaghetti Western, dan Americana,” ungkapnya melalui ketika diwawancarai pada Rabu  (21/5/2025).

Kalam Mahardika (Gitar/Vokal) Menunjukkan kemampuan bermain gitarnya. (Sumber foto: Mujiburrahman Dinejad/ Magang)

Kalam juga menjabarkan bagaimana proses bermusik hingga mendapatkan  feeling trio dalam pembuatan lagu “Saran & Keluhan”.

“Yang pertama, ide dasar musiknya merupakan ide yang bisa dikembangkan dan dimainkan secara utuh bertiga. Lalu semua soundscape yang kami mainkan adalah hasil dari utak -atik efek sendiri tanpa terlalu banyak editing. Bahwasanya ada virtual instrument pada track ini pun fungsinya lebih sebagai menyelimuti melodi utama dan tidak detrimental terhadap presentasi lagunya pada saat format live,” ujarnya.

Terkait pengembangan awal lagu “Saran & Keluhan”, sang bassist Mad Madmen, Marvin Muhammad menjelaskan, asal muasal lagu ini sudah ada sebelum masa Covid-19 menyebar.

“Kelahiran lagunya tuh awal 2020 malah, sebelum pandemi bahkan. Fast forward 2 tahun sempet nge-redux demonya terus sempat kasih denger ke beberapa teman, termasuk ke Almarhum bang Ade. Yang gue kaget dia suka banget sampe demo lagu ini tuh disebarluaskan ke orang-orang sekitar dia, ternyata pada suka banget. Dengan meninggalnya beliau, jadi kepikiran dan terngiang dorongan dari almarhum dan beberapa teman untuk kayak lagu ini jadiin aja ayo, yang penting lo yang nyanyi dah. Kurang lebih begitu,” ujar Marvin.

Marvin Muhammad pada saat ini berkarier di bawah tiga band yang berbeda; Mad Madmen (2018 – sekarang), Rimba (2019 – sekarang), dan additional personel Sore ze Band semenjak Ade Paloh wafat. Marvin menegaskan, lagu “Saran & Keluhan” adalah lagu yang pantas untuk band Mad Madmen.

“Memang ada tantangannya untuk bisa separasi antara kedua project ini. Tapi balik lagi, nggak bisa dipungkiri kalau Mad Madmen jauh lebih teknis terkadang approach-nya. Dalam live performance terutama. Ada ‘interplay di antara kami yang menjadi formula juga,” tuturnya.

Dengan Mad Madmen, Marvin memiliki tugas untuk tetap menginkorporasi suara musik ke dalam songwriting Mad Madmen dengan alur melodis, heboh, dan catchy.

Marvin Muhammad (Bassist/Vokal) sedang menyanyikan salah satu lagu Mad Madmen. (Sumber foto : Mujiburrahman Dinejad/ Magang)

Melalui Live Stage yang dilakukan pada tur Jepang pada pertengahan April tahun ini, lagu “Saran & Keluhan” mendapatkan feedback yang baik dari para pendengar di Negeri Sakura. Hal ini meyakinkan Marvin bahwa lagu “Saran & Keluhan” memang merupakan sebuah lagu untuk Mad Madmen.

“Jadi ya setelah lagu ini diolah jadi lebih ‘Madmen’ sih gue baru merasa “it works” gitu. awalnya kan ada keraguan, iya ada unsur ‘keseruan instrumental’, dan iya ada sifat progresif nya ganti-ganti tempo, cuman apakah cukup atau pantas untuk jadi Madmen? ternyata setelah dibawain live dan udah bisa lebih nyaman untuk perform lagu ini, ternyata iya, memang ini pantasnya jadi lagu Mad Madmen sih,” jelasnya.

Selain proses pembuatan lagu “Saran & Keluhan”. Bagi Andika Rahimy atau yang sering dipanggil Dicoy, ia merasakan keleluasaan dalam memberikan ide dan cara bermain alat musik selama rekaman.

“Pertama, waktu dikasih dengar, jadi lagu ini udah dibuat kasarnya sama Marvin. Setelah didengar, gue bilang ke Marvin ‘ini buat lagu rimba? (mengacu pada band kedua Marvin) namun memang enak sih kalau dijadikan lagu Madmen’ dan setelah setuju buat digarap, Marvin memberikan keleluasan ke gue sebagai drum, dan kesan bagi gue band Mad Madmen ini emang band yang bener-bener nge-band. Justru lagu ini digambarkan dengan sesuai kami,” Ujar Dicoy saat diwawancarai pada hari yang sama.

Andika “Dicoy” Rahimy melakukan jamming drum. (Sumber foto: Mujiburrahman Dinejad/Magang)

Para personil memiliki harapan-harapan mengenai industri media musik di Indonesia.

“Para promotor di Indonesia harusnya bisa melihat spektrum musik lebih luas, tidak mikirin bisnis tapi lebih mengenal budaya orang orang Indonesia yang punya idealisme yang bagus agar bisa disuarakan,” tekan Dicoy.

Sampul lagu terbaru Mad Madmen. (23/5/25) “Saran & Keluhan” oleh Mad Madmen Sudah bisa didengarkan melalui Spotify, Apple Music, Youtube Music, Joox, dan aplikasi platform musik lainnya. (Sumber foto : Rifqy Ryansyach)
Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments