JURNALPOSMEDIA.COM – Banyak orang menerapkan gaya hidup sehat sebagai investasi guna meraih umur panjang. Rajin berolahraga dan mengatur pola makan menjadi rutinitas wajib yang dilakukan setiap hari. Akan tetapi, ada salah satu aspek yang cenderung terlupakan bahkan tak disadari yaitu kesehatan mental.
Kesadaran tentang pentingnya memelihara kesehatan mental masih cukup rendah, salah satu contoh kecilnya adalah stres. Sebagian orang menganggap stres sebagai hal kecil yang wajar dialami sehingga mereka cenderung untuk mengabaikannya.
Dilansir dari Mental Health Foundation, stres merupakan respons tubuh terhadap tekanan yang muncul akibat situasi tertentu dalam kehidupan. Hal itu dapat berupa sesuatu yang baru, tak terduga, mengancam, atau ketika memiliki sedikit kendali atas suatu situasi.
Sama halnya dengan gangguan kesehatan lain, stres pun memiliki ciri-ciri yang dapat diketahui. Misalnya, timbulnya perasaan gelisah, sedih, frustasi, takut, menjadi mudah marah, dan bersikap murung.
Orang yang sedang mengalami stres dapat berperilaku berbeda dari biasanya. Ia akan lebih mudah menangis, memiliki gangguan tidur, menarik diri dari lingkungan, minum alkohol bahkan mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Sebuah artikel berjudul “The Effects of Stress on Your Body” yang diterbitkan Healthline menjabarkan bahwa stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia. Kemudian, stimulasi itu akan membantu menghindari infeksi dan menyembuhkan luka.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu hormon stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga bisa mengurangi respons tubuh terhadap serangan bibit penyakit. Maka tak heran, seseorang yang mengalami stres kronis akan lebih mudah terpapar penyakit, seperti influenza dan infeksi. Selain itu, stres mengambil peran dalam lamanya proses penyembuhan penyakit atau cedera.
Dampak negatif dari stres kronis ialah masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes serta gangguan mental. Mengatasi dampak stres kronis dapat menjadi tantangan, karena sumber stres jangka panjang lebih konstan dari pada stres akut. Tubuh tidak pernah menerima sinyal yang jelas untuk kembali berfungsi normal.
Atas dasar kesadaran mengenai pemeliharaan kesehatan mental, maka lebih utama bila dapat mengenali ciri-ciri stres sejak dini sebagai langkah antisipatif untuk menghindari dampak jangka panjang yang buruk bagi tubuh. Berikut ini tips mengelola stres dengan cara “Do and Don’t”.
Tips “Do”
- Kenali tanda-tanda awal stres
- Luangkan waktu untuk diri sendiri
- Lakukan latihan pernapasan yang menenangkan
- Gunakan teknik manajemen waktu yang mudah untuk membantu dalam mengambil kendali
- Lakukan olahraga teratur untuk meningkatkan suasana hati dan kesehatan fisik
- Mencoba aktivitas baru yang menyenangkan
- Tetap terhubung dengan orang-orang yang dapat memberikan dukungan emosional
- Mulai terbuka mengenai perasaan atau permasalahan kepada orang-orang terdekat
- Tak perlu sungkan untuk menghubungi ahli kesehatan profesional
Tips ”Don’t”
- Jangan menarik diri dari lingkungan sekitar
- Tidak mencoba melakukan semuanya sekaligus
- Berhenti fokus pada hal-hal yang tidak dapat diubah
- Hilangkan anggapan dan perasaan bahwa dirimu sendirian
- Hindari dan jauhi tindakan-tindakan negatif sebagai pengalihan seperti minum alkohol dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang
Stres memang wajar dialami semua orang, tapi akan lebih baik ketika mendapat penanganan yang tepat. Tetap ingat bila masalah kecil yang dibiarkan akan berkembang menjadi masalah besar. Bijak dalam pengelolaan stres akan membuat semuanya lebih baik. Penting jaga kesehatan jasmani, penting pula jaga kesehatan mental.