Sun, 24 November 2024

Hentikan Perilaku Body Shaming!

Reporter: Intan Riskina Ichsan/ Kontributor | Redaktur: Muhammad Fauzan P | Dibaca 614 kali

Wed, 27 February 2019
Ilustrasi: Abdul Latief/ Jurnalposmedia

Apa itu body shaming? Body shaming adalah pemberian komentar negatif terhadap fisik seseorang. Disadari atau tidak, hal ini sering terjadi di sekitar kita.

Komentar ringan seperti, ‘Eh kok kamu gendutan?’, ‘Kok wajah kamu jadi jerawatan gitu sih?’, ‘Sekarang kulitmu jadi item ya.’ Kerap kali diucapkan untuk sekedar basi-basi padahal komentar tersebut dapat melukai perasaan.

Dampak dari body shaming adalah dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang, bahkan lebih parahnya bisa membuat orang tersebut membenci dirinya sendiri hingga depresi karena komentar orang lain terhadap fisiknya yang dirasa kurang sempurna.

Padahal, sebagai manusia wajar saja jika fisik kita tidak sempurna. Wajar jika ada yang gendut, ada yang jerawatan, ada yang berkulit gelap, dan lainnya. Bukankah itu yang membuat kita menjadi berbeda dari yang lainnya?

Maka dari itu, perilaku body shaming dirasa sangat tidak dewasa. Setiap individu pastinya sudah sadar akan perubahan yang terjadi pada dirinya sendiri, misalnya saja ada orang yang lebih gemuk dari biasanya. Pasti orang tersebut sudah menyadarinya lebih dari siapapun, maka dari itu tidak perlu dikomentari lagi. Jika tidak ada hal baik yang dapat dikatakan, maka lebih baik diam.

Untungnya, ada UU yang dapat melindungi kita dari perilaku body shaming ini. Jika body shaming terjadi melalui sosial media, maka bisa dikategorikan masuk UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) Pasal 45 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 3 dan dapat diancam hukuman pidana 6 tahun.

Dan apabila melakukan body shaming tersebut secara langsung kepada seseorang, maka dikenakan Pasal 310 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 9 bulan. Kemudian jika dilakukan secara tertulis dalam bentuk narasi, melalui transmisi di media sosial, dikenakan Pasal 311 KUHP. Hukuman 4 tahun.

Jadi, masih mau melakukan body shaming? Yuk mulai dari sekarang sebarkan kebahagiaan ke orang-orang terdekat kita. Karena kita semua berharga, walau dengan banyak kekurangan.

Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik UIN Bandung

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments