Wed, 1 October 2025

Festival Bandung Menggugat: Ruang Suara Kritis Anak Muda Soal HAM

Reporter: FITRIA HANIFAH | Redaktur: ANGGIA ANANDA SAFITRI | Dibaca 1172 kali

Mon, 14 April 2025
(Sumber foto: Muhammad Rafi Ikhwanudin/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Bandung Bergerak menggelar acara Festival Bandung Menggugat (FBM) yang mengangkat isu terkait kondisi HAM saat ini. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Bale RW, Dago Elos, Sabtu (12/4/2025).

FBM mengundang berbagai organisasi, komunitas, dan media untuk ikut berdiskusi bersama terkait permasalahan HAM yang terjadi di Indonesia. Rangkaian acara FBM meliputi diskusi, orasi politik, penampilan seni, pameran, papan keluhan, dan pasar komunitas.

Panita FBM, Tofan mengungkapkan, tujuan diadakannya acara ini untuk mendorong teman-teman muda berfikir kritis dan menjadi ruang temu bagi komunitas dan mahasiswa dilintas kampus.

“Tujuan besarnya dua sebenarnya, mendorong teman-teman muda untuk bersuara kritis yang kedua adalah menjadi ruang temu bagi komunitas-komunitas atau mahasiswa di lintas kampus terus juga komunitas di lintas sektor, kalau daerah dari lintas wilayah. Dua itu mendorong teman-teman berani bersuara situasi sudah chaos dengan banyaknya undang-undang yang merugikan dengan kelakukan pemerintah yang sering sewenang-wenang, orang-orang muda harus berani bersuara,” jelasnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Sabtu (12/4/2025).

Lebih lanjut, Tofan mengatakan, kegiatan ini juga sebagai sarana melatih gagasan mahasiswa dengan bersuara kritis.

“Jadi mahasiswa itu jadi satu, karna berkaitan dengan program sebelumnya bahwa namanya mahaiswa bersuara, karena memang targetnya orang-orang yang di kampus tuh jangan diam aja kalo ada masalah, karena memang awalnya adalah gagasan. Jadi melatih gagasan mereka biar bisa bersuara kritis di tengah kondisi pendidikan kita yang tidak berpihak ke rakyat, minimal kita bisa mendorong teman-teman yang mampu untuk membaca lebih banyak untuk berusaha kritis,”

Tofan mengungkapkan acara festival ini baru dilaksanakan pada tahun ini, dan adapun program ‘Mahasiswa Bersuara Sayembara Essay’ sudah ada tahun lalu 2023, dengan pembuatan buku kemudian dilanjut dengan diadakannya festival.

Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Tripod, Muhammad Fahmi Ghifari mengatakan, alasan mengikuti acara ini karena adanya undangan dan juga mengikuti perkembangan masalah Dago Elos.

“Untuk acaranya bagus, jadi kita tahu apa yang terjadi di negara ini tentang berapa pentingnya terhadap politik betapa bahayanya mafia-mafia tanah yang ada di kota bandung umumnya di Indonesia,”

Selain itu, warga sekitar, Hanif mengungkapkan ketertarikan mengikuti acara ini karena ikut peduli terhadap warga Dago Elos ini.

“Pertama kemanusiaan karena juga sekarang mungkin Dago Elos tapi kedepannya tidak tahu bisa jadi tempat saya, jadi semoga dengan adanya ini bisa ikut peduli terhadap warga Dagi Elos ini sendiri,”

Terakhir Hanif berharap bisa tetap ada acara ini untuk meningkatkan sosialisasi sebagai mahuk hidup.

“Kalau harapan yah semoga tetap ada acara-acara seperti ini karna cukup baik juga untuk meningkatkan sosialisasi sebagai mahluk hidup, dan juga untuk warga Dago Elos mendapat keadilan karena ini tanah mereka,”.

Bagikan :
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terlama
Terbaru Suara Banyak
Inline Feedbacks
View all comments