Sun, 24 November 2024

Demi Menunjang Karier, Pentingnya Membangun Personal Branding bagi Mahasiswa

Reporter: Retna Gemilang | Redaktur: Suryadi | Dibaca 717 kali

Sun, 29 August 2021
personal branding
Ilustrasi: Pinterest

JURNALPOSMEDIA.COM – Memasuki dunia perkuliahan, bukan hanya ajang mengejar IPK tertinggi dan mengasah hard skills saja, namun juga untuk mencari beribu pengalaman dan membangun citra diri. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan soft skills yang diminati dan diasah dengan mengikuti berbagai kepanitiaan atau organisasi di intra atau ekstra kampus.

Dengan kata lain, membangun personal branding atau citra diri menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan bagi mahasiswa. Karena pada pasalnya, personal branding berguna untuk mempromosikan keunggulan dan keahlian diri dalam menunjang karier setelah lulus dari bangku perkuliahan.

CEO Amazon, Jeff Bezos mengutarakan bahwa personal branding adalah apa yang dikatakan orang lain tentang kamu, ketika kamu tidak berada di ruangan tersebut. Sehingga dapat dikatakan, personal branding merupakan strategi memasarkan diri dan kemampuan ke orang lain, baik melalui media sosial atau kehidupan nyata.

Keberhasilan dari personal branding mahasiswa dapat terlihat bila orang lain membicarakan atau mempersepsikan kamu dengan apa yang kamu inginkan.

Lalu, bagaimana caranya membangun personal branding bagi mahasiswa? Berikut Jurnalposmedia memaparkannya dari berbagai sumber.

1. Kenali Diri Sendiri

Langkah pertama yang harus kamu lakukan ialah dengan mengenal diri sendiri dan mampu menjelaskan diri kepada orang lain. Dalam hal ini, ada baiknya kamu menjadi diri sendiri dengan potensimu, bukan hanya ingin terlihat baik di mata orang lain.

Hindari juga membangun personal branding dari hasil meniru karya orang lain. Berpura-pura seperti orang lain hanya akan menjadi bumerang bagi dunia kariermu nantinya. Dengan bersikap menjadi diri sendiri, kamu akan nyaman berperilaku di depan orang lain.

Bila kamu masih bingung dengan potensi diri, kamu bisa tanyakan sendiri dengan pertanyaan ini.

  • Apa yang kamu sukai dan tidak disukai?
  • Kelebihan dan kekurangan apa yang kamu miliki?
  • Apa tujuan dan target hidup kamu?
  • Apa kepribadian dan karakter yang ingin ditunjukkan?
  • Apa yang ingin kamu perlihatkan secara konsisten?
  • Bagaimana kamu ingin dipandang oleh orang lain?

Setelah kamu mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu akan mengetahui siapa diri kamu. Selanjutnya, kamu bisa membangun personal branding yang semakin terarah, konsisten, serta lebih profesional.

2. Fokus dengan Apa yang Diminati

Ketika membangun personal branding, diharapkan kamu bisa fokus dan konsisten agar orang lain tahu apa yang ingin ditunjukkan.

Memiliki berbagai kemampuan, kelebihan, dan pengalaman memang hal yang bagus, namun akan lebih bagus bila kamu konsisten dengan satu bidang dan kamu menjadi ahli di bidang tersebut.

Bila kamu ingin dikenal sebagai fotografer, maka fokuslah menonjolkan kemampuan dan hasil karya fotografimu di CV dan portofolio. Semakin fokus dengan satu bidang, semakin mudah kamu akan dikenal oleh orang lain, bahkan recruiter dari perusahaan-perusahaan.

Di era teknologi ini, semakin banyak keterampilan yang saling bertolak belakang akan menjadi bumerang bagi mahasiswa, karena kamu akan dinilai sebagai orang yang bimbang dan tidak serius dalam menekuni suatu pekerjaan.

3. Selalu Perbarui CV dan Portofolio

Personal branding tidak akan jauh kaitannya dengan Curriculum Vitae (CV) dan portofolio.

Oleh karena itu, sejak duduk di bangku kuliah kamu harus mulai membangun CV dan portofolio yang sesuai dengan keterampilanmu. Meski masih minim pengalaman, tidak ada salahnya untuk menyusun apa kelebihanmu dalam bentuk dokumen.

Agar CV dan portofoliomu semakin berkualitas, kamu harus terus meningkatkan skills, menambah berbagai pengalaman, dan bahkan mengikuti magang yang sekiranya cocok dengan kemampuan.

CV yang baik adalah CV yang mampu menjelaskan diri dengan singkat namun lugas. Hindari penggunaan campuran bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, fokuslah dengan satu bahasa yang ingin dipakai.

Selain itu, gunakan jenis dan ukuran huruf yang standar dan mudah dibaca oleh orang lain. Gunakan warna yang enak dilihat di CV dan hindari penggunaan warna yang terlalu mencolok. Terakhir, kamu bisa menjelaskan setiap jobdesc dari berbagai pengalaman dan menuliskan kata kunci dari kelebihan yang kamu miliki.

Selanjutnya ada portofolio. Portofolio memiliki beragam jenis bentuk dan tidak memiliki aturan yang pasti. Namun biasanya, portofolio bisa berbentuk website (Blogspot, Dribble, Shutterstock, dll), akun media sosial (Instagram, LinkedIn, Facebook, dll), atau bahkan berbentuk dokumen (PPT, PDF, dll).

Bangun portofolio dengan hasil karya yang mendukung agar citra kamu bisa tercipta dengan baik di mata publik.

4. Ciptakan Dampak Positif

Personal branding bukan hanya soal diri sendiri, melainkan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua orang.

Misalnya, bila kamu mahasiswa yang memiliki gaya hidup sehat, maka kamu bisa membangun citra diri soal edukasi peduli lingkungan dan kampanye-kampanye kelola sampah yang berguna bagi lingkungan.

Dari sini, bukan hanya diri kamu yang akan dikenal sebagai ahli lingkungan. Tapi dengan hadirnya kamu di masyarakat, kamu mampu menyadarkan orang soal lingkungan terkhususnya soal sampah. Kamu bisa menjadi ambasador di wilayahmu sendiri.

Dampak positif yang paling mudah dilakukan juga bisa dengan aktif membagikan ilmu-ilmu yang dimiliki lewat media sosial. Meski terlihat sederhana, tapi kamu telah membagikan ilmu secara gratis kepada audiens. Tentu saja, hal tersebut akan selalu diingat karena kamu telah membantu dan menambah wawasan orang lain.

5. Bangun Relasi dan Kolaborasi

Networking atau relasi adalah sesuatu yang mutlak jika kamu ingin membangun personal branding. Walaupun kamu adalah orang yang tertutup dan pemalu, kamu harus mulai keluar dari zona nyaman dan membangun relasi dengan orang baru.

Relasi bisa didapatkan dari berbagai tempat, mulai dari organisasi, komunitas, kepanitiaan, seminar, volunteer, hingga tempat magang. Sehingga, ada baiknya kamu sebagai mahasiswa mencari berbagai pengalaman demi mendapatkan relasi yang sesuai dengan kemampuanmu.

Relasi bisa mempertemukan kamu dengan teman baru, partner kerja atau proyek baru, peluang karier di masa depan, bahkan hingga mentor baru. Sehingga, bangun seluas-luasnya relasimu melalui kehidupan nyata dan media sosial.

Setelah bertemu dengan banyak relasi, bangun koneksi yang lebih dalam dengan berkolaborasi dengannya. Namun, penting untuk kamu menemukan relasi yang satu visi dan misi denganmu, agar kamu bisa berkolaborasi dengan tepat dan sesuai sasaran.

Dengan berkolaborasi, kamu akan mendapatkan ilmu baru, ide baru, pengalaman baru, hingga karya baru bersama rekan kolaborasimu. Buatlah suatu kolaborasi dengan cara apapun agar personal branding kamu semakin meningkat.

Itulah beberapa cara membangun personal branding yang bisa dilakukan oleh mahasiswa. Teruslah semangat menemukan jati diri dan jangan lupa untuk mengenalkan citra diri kepada orang lain!

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments