JURNALPOSMEDIA.COM – Unit SAR Pramuka UIN Bandung bekerja sama dengan KSR PMI UIN SGD Bandung sukses menggelar kegiatan donor darah di Aula B Student Centre Kampus I, pada Senin (24/11/2025). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Milad ke-30 Unit SAR yang tahun ini kembali menghadirkan program kemanusiaan untuk masyarakat kampus dan umum.
Dengan mengusung tagline “Setetes darahmu, sejuta harapan untuk mereka yang membutuhkan”, kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dan berlangsung hingga selesai. Donor darah ini terbuka untuk umum dengan ketentuan usia 17-60 tahun, berat badan minimal 50 kg, serta kondisi tubuh sehat.
Komandan Unit SAR sekaligus penanggung jawab kegiatan ini, Ripa Miranti Nisa menjelaskan dari 37 peserta yang mendaftar, tidak semuanya dapat mendonorkan darah karena berbagai alasan medis. “Ada beberapa yang tidak lolos, salah satunya karena berat badan kurang dari 47 kilogram, sedang haid, atau belum lewat lima hari setelah haid,” jelasnya Ketika diwawancarai pada Senin (24/11/2025).
Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan agenda rutin milad, setelah sebelumnya Unit SAR sempat melaksanakan program penanaman pohon. Selain itu, darah yang terkumpul akan disalurkan melalui KSR sebelum diteruskan ke PMI.
“Kita koordinasinya dari Unit SAR ke KSR dulu, baru KSR yang akan menghubungkan langsung dengan PMI untuk pendistribusian darah ke rumah sakit yang membutuhkan,” ujarnya.
Sebagai penanggung jawab, Ripa berharap kegiatan donor darah seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian penting dari kontribusi kemanusiaan Unit SAR.
“Semoga Unit SAR semakin kompak, maju, dan terus bisa memberikan manfaat. Donor darah ini banyak sekali manfaatnya, jadi nggak salah kalau kita selenggarakan lagi,” ujarnya.
Selain peserta dari UIN Bandung, kegiatan ini juga menarik minat mahasiswa dari kampus lain. Salah satunya mahasiswa Teknik Industri semester 3 dari Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB), Dzakwan Ramadhan Pradana Sofyan mengungkapkan, ia mengikuti donor darah karena menyadari manfaat kesehatan dan nilai sosialnya.
“Motivasi saya ikut donor darah itu karena banyak benefit-nya buat kesehatan. Saya juga sempat effort untuk persiapan, seperti olahraga dan atur pola makan. Jadi manfaatnya bukan cuma untuk saya pribadi, tapi juga untuk orang lain,” ungkapnya.
Meski bukan pertama kalinya donor darah, Dzakwan mengakui tetap merasa gugup sebelum proses dilakukan. “Beberapa saat sebelum donor itu masih suka takut dikit, kaya disuntik gitu. Tapi setelah selesai, rasanya lega dan puas,” tuturnya.
Kegiatan donor darah ini menjadi bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan donor darah. Selain menyehatkan pendonor, setiap kantong darah yang terkumpul menjadi harapan bagi pasien yang memerlukan transfusi.
















