JURNALPOSMEDIA.COM – Media sosial memiliki dampak yang kompleks terhadap kesehatan mental, dengan efek positif dan negatif yang saling berinteraksi. Di satu sisi, media sosial dapat memperluas jaringan sosial, memberikan ruang untuk berbagi pengalaman, dan meningkatkan rasa kebersamaan, terutama bagi individu yang merasa sulit berinteraksi di dunia nyata.
Namun, dampak negatifnya juga signifikan. Paparan berlebihan terhadap kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial dapat menyebabkan perasaan kecemburuan, rendah diri, atau kecemasan sosial. FOMO (Fear of Missing Out) sering kali muncul, di mana individu merasa terpinggirkan atau tidak cukup memenuhi standar yang tampaknya diterima secara sosial. Selain itu, algoritma media sosial sering kali menyajikan konten yang bisa memperburuk kondisi mental pengguna, seperti berita negatif, konflik, atau konten yang memicu stres.
Salah satu dampak yang lebih serius adalah cyberbullying. Perilaku bullying online, seperti komentar negatif, hinaan, penyebaran rumor, atau bahkan pelecehan yang terus-menerus terjadi di platform digital, dapat merusak kesehatan mental individu. Korban cyberbullying sering kali merasa terisolasi, cemas, dan depresi. Serangan ini bisa berlangsung sepanjang waktu, bahkan di luar dunia maya, mengintensifkan rasa sakit emosional dan memperburuk keadaan mental mereka. Akibatnya, korban bisa mengalami penurunan harga diri yang drastis, meningkatnya perasaan tertekan, dan dalam beberapa kasus, kecenderungan untuk melukai diri sendiri.
Selain itu, media sosial dapat menciptakan kecanduan yang merugikan, dengan mengalihkan perhatian dan mengurangi kualitas tidur, yang secara langsung berhubungan dengan kesehatan mental. Ketergantungan pada validasi sosial, seperti jumlah “like” atau komentar, dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap diri mereka sendiri, memperburuk perasaan cemas atau depresi.
Namun, meskipun terdapat banyak risiko, banyak platform media sosial yang mulai memperkenalkan kebijakan dan fitur untuk melaporkan bullying atau memberikan dukungan kepada korban. Hal ini mencerminkan upaya untuk menciptakan ruang yang lebih aman dan mendukung di dunia maya, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi.
Penggunaan media sosial setiap harinya dapat memperburuk keadaan mental seseorang. Untuk itu upaya untuk mencegah dampak negatif dari penggunaan media sosial adalah dengan membatasi menggunakan media sosial setiap harinya.
Secara keseluruhan, dampak media sosial terhadap kesehatan mental sangat bergantung pada bagaimana individu mengelola penggunaannya. Penggunaan yang bijaksana dengan kesadaran terhadap potensi dampak negatif, termasuk cyberbullying, dapat membantu meminimalkan risiko, sementara penggunaan yang berlebihan atau tidak terkendali dapat memperburuk masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan keseimbangan yang sehat dalam menggunakan media sosial agar dampaknya tetap positif dan mendukung kesehatan mental kita.