Sun, 24 November 2024

Wajah Baru Redaksi di Era Digital, Zen: Alur Produksi Newsroom Seperti Siklus

Reporter: Sopiyani Solihah/Sri Wahyuni | Redaktur: Suryadi | Dibaca 582 kali

Sun, 22 August 2021
Newsroom
Pamflet webinar series “Mengulik Alur Produksi Berita dan Kehidupan Redaksi di Era Digital Bersama Narasi” pada Sabtu (21/8/2021).

JURNALPOSMEDIA.COM Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Pena Budaya Universitas Padjadjaran mengadakan webinar series yang bertajuk “Mengulik Alur Produksi Berita dan Kehidupan Redaksi di Era Digital Bersama Narasi”. Webinar ini digelar melalui Zoom Meeting, Sabtu (21/8/2021).

Dalam webinar tersebut, Pemimpin Redaksi Narasi, Zen RS menyampaikan dua tema tentang alur produksi media dan dinamika kehidupan digital.

Zen menjelaskan, alur produksi media atau workflow di era sekarang ini seperti alur produksi digital newsroom siklus yang tidak ada ujungnya. Sehingga, sulit membedakan antara proses awal dan proses akhir.

“Alur produksi digital newsroom ini seperti sircle yang tidak ada ujungnya yang terdiri dari pra produksi, produksi, post produksi, dan distribusi. Liputannya bisa berlangsung selama 24 jam, di mana ada peristiwa maka saat itu juga bisa diterbitkan beritanya,” jelas Zen.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan mengenai kehidupan media newsroom pada masa sekarang dan dulu.

“Pada zaman sekarang media lebih menggunakan proses redaksi dengan cara end to end,” tuturnya.

Kini, produksi media cenderung dilakukan dengan simpel dan fleksibel.

Menurutnya, simpel ketika pra produksi bisa dilakukan bersamaan dengan produksi dan bisa melibatkan seorang saja. Sedangkan, fleksibel dalam proses evaluasi bisa dilakukan kapan saja dan tidak terikat oleh waktu.

“Prosesnya juga tidak harus pra produksi, kemudian produksi, dan seterusnya. Pra produksi bisa dilakukan bersamaan dengan produksi, dan itu bisa dilakukan oleh seorang jurnalis saja,” tambahnya.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membawa tantangan pada media. Persaingan bukan lagi antara media dengan media melainkan dengan newmedia.

“Sekarang persaingan antara media dengan newmedia semakin luas. Newmedia di sini bukan hanya media seperti biasanya melainkan e-commerce dan influencer,” tuturnya.

Keberadaan newmedia mendorong media untuk menggunakan media sosial bukan sebatas untuk direct menuju menu utama website. Melainkan media harus membagikan informasi dengan tampilan yang lebih singkat dan padat.

“Saya ingin mengatakan bahwa batas antara produsen dan konsumen itu makin tipis. Saya menyarankan pertebal area di mana kalian jadi produsennya bukan menjadi konsumennya. Kalian boleh menjadi apapun yang penting jangan jadi pemalas,” pungkas Zen.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments