Sun, 24 November 2024

UIN Bandung Gencar Peroleh Akreditasi Saat Pandemi

Reporter: Mega Siti R/ Haekal Tazzaka | Redaktur: Ghina Tsuroya | Dibaca 449 kali

Mon, 28 December 2020
Akreditasi
Ilustrasi akreditasi. (Mochamad Irfan Darma Putra/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Sepanjang  2020, beberapa program studi (prodi) di UIN Bandung resmi memperoleh akreditasi “A” meski dalam situasi pandemi Covid-19. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, proses akreditasi pada tahun ini tidak dilakukan tatap muka, melainkan secara daring.

Saat dihubungi tim Jurnalposmedia, Kaprodi Pendidikan Kimia, Ida Farida menjelaskan prodinya telah mempersiapkan akreditasi sejak setahun lalu. Namun karena pandemi, maka proses akreditasi dilakukan secara daring via Zoom dan berlangsung selama dua hari, “Proses akreditasi sudah lama. Diawali dengan submit persyaratan akreditasi sejak Maret 2019. Biasanya asesor hadir langsung ke kampus, (tetapi) karena dalam masa pandemi (sehingga) tidak memungkinkan ke kampus langsung, jadi pertemuan (hanya) via daring, (yakni) Zoom,” jelasnya pada Jumat (11/12/2020).

Lebih lanjut Ida menjabarkan bahwa ada beberapa pihak yang berperan dalam proses akreditasi, baik ketika persiapan hingga pelaksanaannya. Dari mulai dekan, wakil dekan, sampai Lembaga Penjamin Mutu (LPM). Ketua LPM, Ija Suntana mengonfirmasi hal ini. Ia menuturkan LPM merupakan sektor terpenting dalam kegiatan akreditasi institusi maupun akreditasi program studi (prodi). Pihaknya bertanggung jawab penuh dalam kegiatan tersebut.

“Kegiatan akreditasi merupakan tanggung jawab penuh Lembaga Penjaminan Mutu. LPM berkontribusi dalam menyediakan kelengkapan data-data akreditasi setiap prodi. LPM pun berkontribusi dalam melaksanakan simulasi sebelum asesmen lapangan (AL),” jelasnya (21/12/2020).

Setidaknya ada tiga penunjang kesuksesan akreditasi. Pertama borang dengan penyusunan yang rapi, kedua kelengkapan data-data guna menopang narasi borang, dan ketiga penyajian yang jelas pada saat dikonfirmasi oleh asesor ketika asesmen lapangan. Ija juga mengingatkan mutu akreditasi merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk mahasiswa dengan berkontribusi melalui prestasi dan aktivitas akademi maupun non-akademi.

Selain Ida, Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Jaenudin membeberkan bahwasannya perolehan akreditasi berdampak baik bagi prodi dan alumni, “Akreditasi dengan nilai “A” sangat berdampak baik terhadap prodi dan alumni. (Manfaat) bagi prodi (dapat) meningkatkan peminat mahasiswa baru. Sedangkan bagi alumni, jika ada pendaftaran ASN (Aparatur Sipil Negara), kriteria prodi “A” menjadi kesempatan,” ucapnya, Jumat (18/12/2020).

Hal serupa juga disampaikan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Darajat Wibawa, di mana jurusannya telah lebih dahulu melakukan akreditasi. Ia sepakat jika perolehan akreditasi “A” tidak hanya berpengaruh kepada mahasiswa, alumni, dan calon mahasiswa baru, namun juga mengharumkan nama baik kampus UIN Bandung. Maka untuk mempertahankan hal tersebut, ia mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dalam setiap acara dan prestasi.

“Akreditasi tetap bertahan karena (kontribusi) mahasiswa sendiri. Semakin banyak prestasi atau banyak mengikuti kegiatan di luar kampus, maka (akreditasi yang didapat) akan bertahan lama karena akreditasi hanya bertahan setiap lima tahun sekali,” pungkasnya.

*Kru liput: Maswanajih

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments