Dengarkan balada puan tentang babi-babi di kubangan
Bisikkan pada alam kiranya daku menghujam bait-bait sendu
Tidakkah tuan menyaksikan biri-biri kita yang lenyap kelaparan
Aurum, cuprum, dan uranium kita yang dirampok bangsa Aseng
Negeri kita yang dikeruk babi fanatik kekuasaan
Tanyakan pada Tuhan tatkala mentari segan terbit
Bolehkah daku berang
Pada
Babi
Yang tertidur pulas
Di atas pekik
Orang-orang jentaka ?
Halalkan daku menyembelih babi culas diktator keparat?
Melumat dagingnya yang suarakan dekadensi moral
Padahal dirinya muskil intelektul
Penulis merupakan mahasiswa jurusan Administrasi Publik Semester 5 UIN Bandung