Sun, 24 November 2024

Mengulas Bidan, Sang Pahlawan Persalinan

Reporter: Retno Nur Hidayati | Redaktur: Rais Maulana Ihsan | Dibaca 462 kali

Wed, 24 June 2020
Hari Bidan Nasional. (Mochamad Irfan Darma Putra/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Bidan merupakan salah satu pahlawan bangsa yang bergerak dalam membantu persalinan. Profesi ini adalah satu pekerjaan mulia dengan tugas menolong seorang ibu yang akan melahirkan bayinya dengan sehat dan selamat.

Kebanyakan dari mereka biasanya membuka praktik sendiri di rumah, klinik, sampai pada rumah sakit. Namun ternyata masih banyak juga para bidan yang dengan suka rela membantu proses persalinan menuju pelosok pedesaan.

Sejarah Hari Bidan Indonesia

Bidan menjadi salah satu profesi yang mulia dan diakui oleh berbagai orang dipenjuru dunia. Namun hanya beberapa saja orang yang mengetahui sejarah dan peringatan Hari Bidan Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juni.

Awal mula terbentuknya hari tersebut berasal dari sebuah konferensi bidan yang pertama kali dilakukan di Jakarta pada 24 juni 1951 yang diprakarsai oleh para bidan senior. Dalam konferensi yang dilakukan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) dalam rumusannya yaitu melakukan penggalangan berupa persatuan dan mengikat tali persaudaraan antara sesama bidan.

IBI merupakan salah satu organisasi profesi dan telah terdaftar dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Saat ini organisasi itu telah memiliki 182.000 bidan dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan jumlah kepengurusan yaitu, 34 pengurus daerah pada tingkat provinsi, 497 pengurusan cabang, 2962 pada pengurus tingkat ranting. Dalam melakukan tugasnya IBI mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik LSM dari luar  dan dalam negeri, pemerintah, hingga swasta.

Kemudian dengan adanya Hari Bidan Nasional diharapkan menggugah para stake holder yang berkaitan untuk dapat mendukung harapan bidan dan peran serta bangsa Indonesia. Hal ini salah satunya yaitu unsur program nasional yang dapat dicapai secara bersama-sama, serta dapat meningkatkan kesehatan seluruh lapisan masyarakat.

Para tokoh yang turut andil dalam konferensi diatas yakni Selo Soemardjan, Fatimah, Sri Mulyani, Saikun, Sukaesih, Ipah Dan S. Margua merekalah yang memproklamirkan IBI sebagai satu-satunya organisasi resmi bidan di seluruh Indonesia.

Kisah Bidan Yang Menginspirasi

Kisah bidan yang menginspirasi pertama datang dari, Ati Pujiastuti salah seorang bidan yang layak dijadikan inspirasi. Bahkan Melinda Gates seorang istri orang terkaya sedunia Bill Gates sampai mengagumi bidan yang berasal dari Yogyakarta ini.

Melinda Gates sampai rela datang ke Indonesia hanya untuk bertemu dengan beliau. Istri Bill Gates tersebut menyebut bidan Ati adalah orang yang berani bertaruh nyawa dalam profesinya, ia rela menyebrangi sungai dan tergelincir ditepian tebing.

Kemudian kisah inspiratif kedua yaitu Brian Sahar, seorang bidan muda yang lahir di Surakarta dan memiliki tekad yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan primer. Ia aktif dalam kegiatan pelayanan kesehatan bersama dengan kawan-kawannya.

Sampai pada akhirnya dirinya pernah menyambangi pelosok Kalimantan dengan fasilitas yang seadanya, bahkan perjalanan nya pun dihadapkan dengan menyusuri sebuah sungai panjang dengan arus nya yang deras. Hal itulah yang membuat sahar menjadi tokoh bidan yang menginspirasi.

Selanjutnya ada Siwi Lestari, beliau sangat aktif dalam kegiatan melawan anemia. Anemia merupakan salah satu penyakit yang mengancam ibu-ibu hamil, sehingga dalam tugasnya sebagai seorang bidan dirinya juga menggalakan kegiatan berupa lumbung posyandu, SMS group Jamini (Jaga Ibu Hamil Dari Anemia) hingga program berburu ASI. Ia patut untuk dijadikan tokoh inspiratif sebab program yang ia jalankan berhasil membangun ibu-ibu menjadi sadar pentingnya menjaga kesehatan, terlebih menghindari diri dari penyakit anemia.

Kisah inspiratif yang terakhir yaitu datang dari bidan Butet Boru Nasution, ia pernah mengabdi kepada masyarakat selama lima tahun dan tanpa diberi bayaran sepeserpun oleh pemerintah. Butet sendiri sejak 2013 memiliki tugas untuk mengelola dua posyandu di desa menaming. Meskipun hanya disebut tenaga sukarela, tidak menyurutkan semangatnya dalam mengabdi kepada masyarakat.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments