JURNALPOSMEDIA.COM – Pembangunan Tugu UIN Bandung yang dimulai pada Juli 2023 dan diperkirakan rampung pada Oktober tahun ini menuai beragam pro-kontra. Pembangunan tersebut menjadi sorotan bagi banyak pihak, termasuk mahasiswa dan Koordinator Bagian Umum.
Sebagian mahasiswa masih mempertanyakan perihal urgensi pembangunan tugu ini. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan membutuhkan anggaran yang cukup besar dan sangat disayangkan oleh masyarakat kampus.
Pro-Kontra Mahasiswa
Salah satu peserta Aksi Kamisan, bisa disebut Iweng mengatakan pembangunan ini tidak memiliki esensi yang penting. Dia menganggap masih banyak fasilitas penunjang perkuliahan yang perlu diperhatikan, seperti ruang kelas dan lahan parkir.
“Sebenarnya kalau ngomongin kontra, kita liat sajalah gitu ‘kan esensi dari si Tugu itu tuh apa sih, menurut kita masih banyak hal-hal yang sekiranya urgent untuk dibangun, misalkan contohnya parkiran dan ruang kelas ini,” ucapnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Sabtu (23/9/2023).
Iweng sangat menyayangkan keputusan pimpinan kampus terkait pembangunan tugu di saat masih banyak persoalan penting lainnya. Pembangunan ini dinilai tidak relevan dengan kebutuhan mahasiswa terkait fasilitas kampus.
“Pembangunan ini tidak relevan saat di mana mahasiswa masih pada memperebutkan kelas, bahkan ada mahasiswa yang belajar di selasar masjid. Jadi saya menganggap bahwa UIN tuh ingin mempercantik dirinya, tapi tidak perhatikan bahwa mahasiswa yang ada di dalamnya kekurangan fasilitas penting untuk berjalannya pendidikan yang baik,” ujarnya.
Di sisi lain, salah seorang mahasiswa jurusan Teknik Informatika, Alif Firmansyah menyampaikan pendapatnya mengenai pembangunan Tugu UIN Bandung.
“Jika dilihat dari bentuknya, seharusnya tidak memakan banyak anggaran, menurut saya pribadi tidak masalah jika proyek itu tetap dilanjutkan, agar UIN Bandung memiliki ikon khasnya seperti kampus lain,” ujarnya via WhatsApp, Kamis (28/9/2023).
Berbeda dengan Iweng, Alif justru menganggap bahwa fasilitas kampus sudah cukup baik sehingga pembangunan tugu ini dinilai relevan.
“Berdasarkan dengan apa yang saya rasakan, untuk taraf harga UKT yang demikian, fasilitas di UIN sudah cukup bagus dan menunjang aktivitas perkuliahan, jadi tidak masalah mengenai pembangunan tugu,” tuturnya.
Beberapa mahasiswa menilai bahwa masih banyak fasilitas kampus yang perlu dibenahi. Namun, Alif menyatakan jika penyediaan fasilitas justru akan memakan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan pembangunan tugu.
Pandangan Koordinator Bagian Umum
Koordinator Bagian Umum, Fathujaman mengonfirmasi perihal urgensi dari pembangunan tugu yang menuai pro-kontra dari mahasiswa.
“Urgensi dari pembangunan tugu ini, kita ingin punya identitas, salah satu cirinya karena tampaknya kita belum punya khas bahwa ini adalah ikon dari kampus 1 UIN Bandung,” ujarnya saat diwawancarai Jurnalposmedia, Rabu (27/9/2023).
Lebih lanjut, Fathujaman menyangkal mengenai protes mahasiswa yang menganggap bahwa fasilitas kampus tidak diperhatikan oleh pihak internal.
“Kita tidak hanya memprioritaskan satu hal, ya. Para pekerja kita sudah melakukan itu, cuma memang secara bertahap. Untuk area parkir dan pujasera (pusat jajanan serba ada) itu sudah mulai dikembangkan,” lanjutnya.
Selain lahan parkir, Fathujaman juga menanggapi keluhan mahasiswa perihal kursi belajar dan lantai keramik di beberapa kelas yang perlu diperbaiki.
“Sesuai regulasi, akan dilakukan penghapusan dan diganti dengan barang yang baru, kita akan bersamaan melakukan perbaikan, memang agak terlambat karena anggaran juga direncanakan untuk pekerjaan lain, jadi urusan ini ada tahapan dan jadwalnya,” jelasnya.
Di sisi lain, Fathujaman juga mengungkap perihal kisaran anggaran dalam pembangunan tugu.
“Biaya pembangunan tugu mungkin ada di 100 jutaan,” tuturnya.
Terakhir, dia menyampaikan harapannya terhadap mahasiswa agar bersabar perihal perbaikan fasilitas penunjang perkuliahan.
“Kaitan dengan masalah fasilitas, kita sudah mulai perbaikan sejak lama, kemudian untuk pemeliharaan sudah sejak awal kita anggarkan, tapi tadi masalah penyediaan fasilitas lain kita akan lakukan secara bertahap,” pungkasnya.