JURNALPOSMEDIA.COM – Memasuki musim hujan, produksi bata merah Pak Uep di Kampung Oyod, Desa Racakasumba, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung mengalami penurunan, Selasa (07/11/2017). Hal tersebut dirasakan pemilik pabrik dari pertengahan Oktober hingga sekarang.
Curah hujan yang tinggi mengakibatkan menurunnya produksi bata merah manual dan press milik Pak Uep yang hanya mengandalkan sinar matahari dalam proses pengeringannya. Biasanya, Pak Uep memproduksi empat puluh bata per hari, kini hanya mampu menghasilkan dua ribu bata per hari.
Seorang pekerja Soleh Kosmana, memaparkan proses pengeringan normalnya hanya membutuhkan waktu sepuluh hari. “Namun bila cuaca seperti sekarang hujan terus membutuhkan waktu dua minggu bahkan lebih,” ujarnya saat ditemui jurnalposmedia.
Pemilik pabrik Uep mengaku pasrah karena tidak bisa melawan cuaca dan tidak memiliki alat pengering selain sinar matahari. Kendati demikian, Aep tetap mempertahankan harga bata merah miliknya. “Untuk harga tidak berubah, tetap stabil dengan harga 550 rupiah per bata.” pungkasnya.