JURNALPOSMEDIA-– UIN Bandung telah siap 90% untuk menyelenggarakan tes Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UMPTKIN) pada 28 Mei 2019. Pihak UIN Bandung tidak membatasi jumlah pendaftar tes UMPTKIN. Namun ada batas waktu pendaftaran tes yang telah ditetapkan. Pada tahun ini, UIN Bandung menerima 1.490 mahasiswa baru melalui jalur tes UMPTKIN.
Pada UMPTKIN kali ini UIN Bandung telah menyediakan opsi bagi peserta untuk tes dengan computer based test (CBT). Terdapat 350 komputer yang siap dipakai untuk tes. Untuk mengantisipasi kendala teknis, pihak UIN Bandung berencana menambah ruangan ujuan. UIN Bandung sendiri telah melakukan CBT ini selama 3 tahun dan tidak pernah ada kendala apapun. Jika ada kendala, staf IT sudah siap untuk membantu.
Staf Humas Al-Jami’ ah, Helmi mengatakan, dalam menjalankan UMPTKIN, UIN Bandung menyusun kepanitiaan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Selain memberi pengalaman kepada mahasiswa, hal tersebut juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara keduanya.
“Untuk UMPTKIN, kita buat panitia yang terdiri dari dosen mahasiswa. Selain untuk pengalaman bagi mahasiswa, untuk mempererat juga hubungan keduanya. Contoh, di bidang IT ada mahasiswa saintek yang ikut serta menjadi staf IT,” ujar Helmi.
UIN Bandung juga bekerja sama dengan pihak keamanan kampus dan kepolisian untuk menciptakan rasa aman bagi peserta UMPTKIN.
Helmi berharap ke depannya dalam menyeleggarakan UMPTKIN ini, UIN Bandung dapat berinovasi, lebih memanfaatkan kecanggihan teknologi dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Ia pun menepis adanya kemunduran yang dialami oleh UIN Bandung terutama dalam teknologi.
”Jika ada alumni atau siapa saja yang mengatakan UIN Bandung mengalami kemunduran mungkin dia tidak lulus atau masih gaptek (gagap teknologi)”, tutupnya.