Oh kau,
Dengan pepohonan lebat dan penduduk yang memadat di dalam nya
Bersimpuh pada pedar kuning lampu kota yang berjejer di sepanjang jalan R.E. Martadinata
Wangi hujan sore milikmu membuatku doyan berkendara sepanjang waktu
Menikmati peluh dan keluh akan romansa terdahulu.
Aku hampir tidak peduli tentang riuh gejolak politik bajingan dalam badan sang Ibunda priangan
Bagiku kau akan selalu menjadi tempat bersandar ketika aku sedang kacau di perantauan
Bandung, adalah guratan indah dari yang Maha untuk kita yang penuh dosa
Karena, sejauh apapun aku pergi, Bandung akan selalu menjadi tempat teristimewa untuk aku kembali lalu mati
Keren kang dz