Tanpa sepi aku bukanlah diri sendiri
Kurindukan senyap saat riuh
Kutunggui ingar hingga padam
Detik jam terlalu mengganggu
Riakkan air terasa menggerutu
Dengan begitu, aku tertolak
Dianggap berbeda
Tak serupa maka tak sekawan
Menuangnya dengan obrolan di belakang
Tak sampai hati ku mengumpat, karena syukurku tak lebih dari keluh
Sungguh, tidaklah ada yang keliru
Melainkan sepinya hati dari mengingat Yang Maha Kasih
Tak kiranya hanya lupa tempat menautkan sedih
Tak ubahnya sukar untuk mensyukuri diri sendiri