Mon, 4 December 2023

Peringatan Hari Robohnya Fakultas Adab dan Humaniora

Reporter: Syfa Qulbi Anaslia | Redaktur: Riska Yunisyah Imilda | Dibaca 87 kali

Fri, 20 October 2017
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan humaniora UIN Bandung menggelar aksi Memperingati Robohnya Fakultas Adab dan humaniora. Aksi yang diikuti ini oleh mahasiswa BSA semester satu hingga tujuh, Jumat (20/10/2017). (Syawal Febrian/Jurnalposmedia)
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan humaniora UIN Bandung menggelar aksi Memperingati Robohnya Fakultas Adab dan humaniora. Aksi yang diikuti ini oleh mahasiswa BSA semester satu hingga tujuh, Jumat (20/10/2017). (Syawal Febrian/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM –Mahasiswa  Jurusan Bahasa Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora menggelar aksi terkait Peringatan Hari Robohnya Fakultas Adab dan Humaniora. Aksi yang berlangsung, Jumat (20/10/2017) diikuti oleh mahasiswa dari semester satu hingga tujuh yang dimulai dari Gedung  V dan kembali lagi ke Fakultas Adab dan Humaniora.

Aksi ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal diantaranya, mengenai proporsional dan professional tenaga pendidikan, ketidaktepatan pembagian kategori UKT serta ketidakjelasan alokasi dan regulasi dana UKT. Selain itu, mengenai pelecehan seksual terhadap mahasiswi hal ini terjadi pada setiap angkatan. Padahal sudah sering diadakan audiensi agar kasus  tersebut diusut tuntas secara hukum namun, tetap saja  tak ada penyelesainnya.

Maka dari itu, massa aksi menuntut kepada biroksasi khususnya Fakultas Adab dan Humaniora dengan tuntutan, transparansikan regulasi UKT dan tempatkan mahasiswa sesuai kapasitas ekonominya. Lebih memperjelas lagi praktikum dan PPL sesuai prodinya, hilangkan pungutan liar  dalam kegiatan PPL. Serta hentikan penjualan buku secara paksa kepada mahasiswa dan tempatkan dosen sesuai kapasitas keilmuannya.

Jika aksi ini tidak mendapat tanggapan dari pihak Fakultas Adab dan Humaniora, maka dari Tim lobying aksi akan tetap bersikeras untuk mengadakan dialog dengan dekan maupun dosen-dosen yang ada di fakultas. Dan masa aksi juga tidak akan berhenti untuk menyuarakan tuntutan agar didengar.

Salah satu massa aksi dan sekaligus mahasiswi  Bahasa Sastra Arab Iis Sugiarti, berharap agar dosen tidak mengkomersialisikan pendidikan dan melakukan penilaian secara objektif. “Tidak memberikan penilaian yang objektif terhadap mahasiswa jangan dilihat hanya karena mahasiswa itu fisik maka nilai jadi A, nilailah berdasarkan kemampuan dan kerja keras dari mahasiswa tersebut.” pungkasnya saat di Jurnalposmedia, Jumat (20/10/2017).

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments