Thu, 10 October 2024

Penyair Bermata Batu

Reporter: Pulo Lasman Simanjuntak/Kontributor | Redaktur: | Dibaca 1624 kali

Sat, 23 September 2023
Gambar: Grid.id

Penyair bermata batu

Memasuki usia suntuk

Seharian menyalin meditasi

Agar ada sajak-sajak suci

Mengalir dari mata air sungai kehidupan anak domba yang disembelih

 

Tanpa tulisan dan suara sunyi terus berbisik

Berguguran tubuh matahari

Supaya jangan ada lagi amarah meledak

Yang bau busuknya

Menyusup dalam perutmu yang kian mengecil

Tetapi aku suka berkelamin

 

Penyair bermata batu

Ikut kecewa

Bahkan anaknya yang senang berhala

Tak lagi pandai berucap sedap

Ia terjebak di pulau-pulau terluar

Sambil terus berdansa

Menghisap tidurnya

Yang bermalam di padang kelam

 

Penyair bermata batu lalu melarikan sajaknya ke gedung kesenian rakyat

Di sini ia bertemu para pujangga yang punya lidah tajam

Seperti pisau cukur tua

Mereka lalu bertukar wajah

Dengan presiden penyair

Tak lagi mabuk anggur

Yang dipetik dari ribuan bintang sampai langit ketiga

 

Aku sendiri mau menyendiri

Tak sanggup menatap penyair bermata batu

Keluh kesahnya semakin terluka memerah

Dalam sajaknya yang kelaparan ini

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments