JURNALPOSMEDIA.COM–– Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengadakan kegiatan talkshow dan temu alumni sebagai rangkaian Gebyar PMI yang ke-24. Kegiatan bertemakan “Menumbuhkan Semangat Pemberdaya di Era Milenial” ini berlangsung di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Bandung, Kamis, (28/11/2019).
Kegiatan ini diadakan untuk pertama kalinya sebagai inovasi baru dan direncanakan sebagai kegiatan rutin untuk kedepannya. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin silaturahmi antara mahasiswa dengan alumninya, sekaligus untuk mengetahui prospek apa ke depannya yang akan dihadapi oleh mahasiswa PMI.
Dipilhnya tema ini untuk membentuk semangat baru sebagai pemberdaya agar Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara lain. Bukan hanya kaum milenial saja yang terlibat dalam pemberdayaan, kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak pun harus sama-sama bergerak maju menuju perubahan.
Pemateri Aktivis Rumahnya Petani Bogor sekaligus Alumni PMI 2009, Dede Zaenab mengatakan bahwa pemberdayaan yang ia lakukan dimulai dari desa.
“Awalnya di desa itu warganya kita kasih alat-alat sebagai kapasitas pemberdayaan. Kita juga harus sudah memperhitungkan sejauh mana dampaknya. Biasanya yang paling mudah diajak sih ibu-ibu,” katanya
Senada dengan Dede, pemateri lainnya, Direktur Eksekutif Pusat Zakat Umat yang juga alumni PMI 2003, Angga Nugraha menuturka dampak pemberdayaan menebarkan kebermanfaatan untuk masyarakat dan untuk diri sendiri.
“Kita harus punya keyakinan tatkala kita menebarkan kebaikan. Pemberdayaan yang kita berikan ke masyarakat itu bermanfaat juga untuk diri kita sendiri. Jadikan sebuah pelajaran dan motivasi agar kita tidak takut atau down,” ucap Angga.
Ketua Pelaksana, Masrur Rosyidin mengaku memiliki keresahan dari segi pemberdaya yang masih suka berleha-leha. Ia harap kita dapat memiliki semangat untuk dibangun kembali supaya bisa mencapai kesuksesan yang diinginkan.
“Pemberdayaan ini harusnya tidak hanya dari alumni saja. Karena kita tidak bisa memulai sesuatu kalau bukan dari sekarang. Jadi bangunlah dari tidurmu sebelum membangun peradaban,” tutupnya.