Thu, 2 May 2024

Pelatihan Instruktur Olahraga di UIN Bandung

Reporter: Sutiarsih | Redaktur: Cikal Bintang | Dibaca 144 kali

Sat, 8 December 2018
Danu Hoedaya tengah memaparkan materi tentang filosofi olahraga pada acara pelatihan pelatih dan instruktur olahraga tingkat nasional yang digelar di Aula Abjan Soelaeman UIN Bandung, jumat (07/12/2018). (Shania/Jurnalposmedia)

JURNALPOSMEDIA.COM – Kemenpora melalui Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga bekerjasama dengan Yayasan Rotan Baradhuta Aksyafa dan UKM Taekwondo UIN Bandung, menggelar pelatihan bagi pelatih dan instruktur olahraga tingkat nasional, Jum’at (07/12/2018). Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka mewujudkan program 100.000 pelatih. Acara yang digelar pada 7 – 8 desember 2018 ini diikuti sebanyak 500 peserta.

Ketua pelaksana Bambang Fathur menyatakan sebanyak 50 peserta merupakan mahasiswa UIN Bandung yang aktif di UKM olahraga dan lainnya berasal dari luar UIN Bandung. Acara ini merupakan program kedua yang diselenggarakan UKM Taekwondo UIN Bandung. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi seluruh pelatih dan guru olahraga dalam rangka peningkatan mutu dan kompetensi tentang pengetahuan dan keterampilan dalam bidang olahraga.

Lebih lanjut, Fathur mengungkapkan tidak menutup kemungkinan kedepannya akan diadakan lagi acara pelatihan seperti ini. Hari pertama acara ini diisi oleh  Danu Hoedaya, selaku pemateri Danoe membawakan materi tentang filosofi Olahraga . Danoe menekankan tentang etika atlet ketika mereka berprestasi. “Etika itu, cara kita, adab kita disamping atlet berprestasi namun kepribadiannya yang beretika pun harus tetap ada,” Ungkapnya.

Salah satu peserta yang berasal dari Universitas Siliwangi, Iham Nasrulhaq, mengungkapkan perasaannya mengikuti pelatihan tersebut. “Saya senang terlebih cakupannya nasional ditambah acaranya diisi oleh sejumlah pemateri ternama dan inipun menjadi kebanggan tersendiri bagi saya,” Tuturnya. Tidak hanya Ilham, peserta lain yang merupakan mahasiswa UPI, Dede Robi Saiful Rohmat, juga mengatakan kegiatan ini luar biasa yang dapat menginspirasi pelaku olahraga. “Saya berharap olahraga indonesia bisa lebih baik lagi dan dapat menjunjung tinggi nama baik bangsa,” Pungkasnya.

Bagikan :

Rekomendasi

Menilik Indikator Penilaian Skor Ujian serta Masa Aktif Sertifikat Kursus TOEFA dan TOEFL JURNALPOSMEDIA.COM – Sejalan dengan kegiatan persiapan ujian Test of English for Academics (TOEFA) dan Test of English Foreign Language (TOEFL) yang di adakan oleh Language Center (LC) UIN Bandung, terdapat beberapa indikator penilaian skor ujian serta masa aktif sertifikat kursus bagi mahasiswa. Ketua LC UIN Bandung Abdul Kodir turut menjelaskan, berkenaan dengan skor nilai, setiap tahunnya akan ada beberapa perubahan kebijakan. Hal ini dipicu karena adanya cetakan baru buku Pedoman Akademik di setiap tahunnya. “Jadi kita hanya memberikan keterangan bahwa anda skornya sekian. Nanti umpan-umpannya skornya berlaku atau tidak atau misalkan kurang, maka ya, harus ujian lagi dan kalau mau ujian lagi anda gausah dari ulang harus kursus lagi,” ungkapnya kepada Jurnalposmedia, Rabu (27/7/2022). Skor dan Keuntungan yang Didapat Abdul Kodir kembali menjelaskan, mengenai minimal skor yang diraih oleh setiap mahasiswa itu berbeda-beda, hal ini bergantung pada kebijakan Fakultas dan Program Studi Prodi nya masing-masing. Sementara indikator dan standar penilaiannya dinilai dari listening, reading, dan vocabulary. “Untuk vocabulary nya kita itu ingin mahasiswa UIN itu paham dan mengenal vocab-vocab dengan istilah yang dekat dengan keislaman jadi nanti ada kaya English for islamic student jadi nanti ada vocab yang nanti dekat dengan kajian-kajian keislaman,” ungkapnya. Beralih dari tes tersebut, Abdul kembali menuturkan, para mahasiswa yang mengikuti tes dan kursus keterampilan berbahasa nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa sertifikat kursus. “Masa aktif sertifikat tes TOEFL dan TOEFA ini hanya dua tahun, jika sudah lebih dari dua tahun maka harus tes lagi agar mendapatkan skor TOEFL yang terbaru dan sertifikatnya aktif. Sedangkan sertifikat kursus keterampilan berbahasa bisa aktif seumur hidup,” jelasnya. Tanggapan Mahasiswa Terkait Tes TOEFL dan TOEFA Kursus bahasa yang berujung dengan ujian TOAFL dan TOEFA, sebagai syarat kelulusan ini banyak mendapatkan apresiasi dari mahasiswa yang semangat untuk mengikuti kursus tersebut. Mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an Tafsir (IAT), Destiana Rosyidah sangat mengapresiasi kegiatan ini. Desti juga tidak sungkan mengeluarkan kritik dan sarannya untuk program ini. “Hanya saja sertifikat yang nantinya keluar setelah ujian itu hanya bisa di pakai di kampus saja, tidak bisa di pakai untuk kepentingan di luar kampus, semisal untuk melamar beasiswa atau pekerjaan yang membutuhkan sertifikat serupa,” ungkapnya. Ia juga berharap agar dosen pembimbing kursus mulai memperhatikan kegiatan belajar mengajar (KBM) mahasiswa nya agar mendapatkan hasil maksimal dalam ujiannya. Karena masih banyak dosen pembimbing yang kurang memperhatikan KBM kursusnya. “Tidak semua dosen pembimbing kursus peduli pada mahasiswa kursusnya. Yah
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments