JURNALPOSMEDIA.COM – Sejumlah toko furnitur di Jalan Soekarno Hatta (Belokan Rancabolang) Kota Bandung mengeluhkan turunnya omzet penjualan akibat Pandemi Covid-19. Salah satu pedagang, Trisno (29) mengaku penjualannya menurun drastis sebesar 50 hingga 80 persen.
“Sebelum pandemi, sebulan itu bisa sampai 80 juta, tapi sekarang untuk sampai angka 40 juta saja sudah sulit sekali. Pandemi ini membawa dampak yang luar biasa buruk bagi kami selaku penjual ‘jajanan awet’ kaki lima,” ujar salah satu pedagang lainnya, Sueb (51) kepada Jurnalposmedia, Rabu (14/10/2020).
Meski sudah berjualan furnitur sejak 2013 dan memiliki pelanggan tetap, hal demikian tidak serta-merta menjamin penjualannya tetap melejit. Sutara (61) mengaku, pelanggan tetapnya tak kunjung datang kembali dari bulan Agustus.
“Sistem pembelian dari pelanggan itu menunggu persediaannya habis, biasanya sebulan sekali pasti belanja. Tetapi semenjak pandemi, mungkin baru dua atau tiga kali belanja ke sini,” jelas Sutara.
Walau saat awal pandemi toko sempat ditutup selama 14 hari, diakui Trisno, selama ini tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Semua berjalan seperti biasa, dari jam operasional yang dimulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, serta tetap menggunakan kualitas bahan yang baik, dan mengedepankan kepuasan konsumen.
“Meski omzet menurun, kami selalu mengedepankan kepuasan konsumen dengan tidak mengganti bahan bakunya. Kami tetap konsisten menggunakan bahan rotan seperti manau atau pun sintetis, ” ungkap Sueb.
Trisno mengaku, lebih baik banding harga dan barang terjual daripada tidak ada yang terjual sama sekali. Ia pun berharap semoga pandemi ini cepat selesai dan penjualan kembali normal.