JURNALPOSMEDIA.COM-Komunitas Net Good People Bandung kembali menggelar acara, kali ini bertajuk Kirana Parahyangan yang mengusung tema budaya multikultural. Acara tersebut digelar pada Sabtu, (02/03/2019) di Museum Geologi, Jalan Diponegoro No. 57 Kota Bandung. Diisi oleh 14 penampilan dari beberapa komunitas dan Unit Kegiatan Jurusan (UKJ) yang ada di beberapa universitas.
Rangkaian acaranya terdiri dari beberapa pertunjukkan budaya, termasuk parade budaya, pertunjukkan musik dan tarian tradisional, kabaret multikultur, serta festival kuliner yang diisi oleh 15 tenant kuliner. Adapun acara tersebut, berkolaborasi dengan gelaran tahunan Museum Geologi yaitu “Day and Night at The Museum”, sehingga menjadikan acara berlangsung hingga malam hari.
Menurut Ketua Pelaksana, Kezia Amalia Ghasani acara Kirana Parahyangan diselenggarakan dilatar belakangi oleh keinginan untuk mengangkat sesuatu yang berbeda, karena menurutnya, belakangan ini khususnya di kota Bandung, lebih banyak yang mengadakan acara musik modern di bandingkan dengan acara yang memiliki tema budaya.
“Karena kita ngerasanya zaman sekarang tuh susah mau nonton acara tentang budaya, jadi kepikiran buat bikin acara ini,” tuturnya.
Selain itu, tujuan khusus di adakannya acara tersebut adalah untuk lebih meningkatkan generasi berbudaya dari seluruh warga Bandung. Menurut Kezia, sudah banyak dari generasi sekarang yang sudah tidak mengenali budaya sendiri.
“Pengen nularin, dari kita anak-anak muda ke generasi selanjutnya tentang kearifan lokal, adat dan budaya jangan sampai hilang kedepannya,” ujar Kezia.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tujuan lainnya ialah mempererat hubungan satu sama lain antara anggota komunitas Net Good People Bandung selaku panitia penyelenggara acara.
Kezia berharap setelah acara selesai dilaksanakan, warga bandung yang datang atau orang-orang yang melihat berita dari acara tersebut bisa lebih mengetahui jika Bandung bersifat multikultural, serta tooleransi satu sama lain, karena sifatnya pun bhinneka tunggal ika.
Dari 14 penampil yang menampilkan seni pertunjukkan berupa musik dan tarian tradisional, dua di antaranya berasal dari UKJ di UIN Bandung yaitu Seni Tari Mahasiswa Jurnalistik (STMJ) yang menampilkan tari indang dari Minangkabau dan Saeed “Satinka”, serta UKJ dari Pendidikan Bahasa Inggris yang menampilkan tari tradisional Asmarandana.
Salah satu pengunjung yaitu Muhammad Diki Ramadan mengutarakan kesannya terhadap acara Kirana Parahyangan yang menurutnya keren, karena acara seni yang mengusung tema budaya sehingga mengajak anak muda untuk tidak melupakan budaya leluhurnya.
“Notabene kan anak muda menyukai musik, disisipkan dengan budaya Indonesia, anak muda keren tapi tidak melupakan budaya leluhurnya,” pungkasnya.