JURNALPOSMEDIA.COM– Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) berkolaborasi dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung mengadakan talkshow di Gedung Abdjan Soelaeman UIN Bandung, Rabu (21/6/2023). Acara yang bertujuan untuk menghadapi permasalahan Kota Bandung ini mengusung tema “Kita dan Masa Depan Kota”.
Maraknya korupsi yang masih terjadi merupakan salah satu dari permasalahan Kota Bandung yang turut muncul setiap tahunnya. Ketua Karang Taruna Kota Bandung, Erwin Affandi mengatakan adanya korupsi di Kota Bandung ini dikaitkan dengan karakter seorang pemimpin.
Menurut Erwin, karakter pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah perkembangan kota.
“Punya sifat-sifat kemasyarakatan, saya yakin dia tidak akan korupsi. Maksud saya begini, itu tergantung dari sifat karakter dirinya sendiri, kalau karakternya sudah tidak benar, pasti korupsi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Creative Forum Periode 2012-2017, Fiki Satari mengungkapkan, bahwa merealisasikan potensi Kota Bandung sudah sering kali dilakukan sebelumnya, namun perlu lebih memperbaiki dan mengasah potensi tersebut agar terwujud secara maksimal.
“Komunitas-komunitas kompak melakukan aktivasi Event bersama, sehingga orang datang bisa memilih dan melihat bahwa Kota Bandung ini sangat beragam potensi kreativitasnya,” ungkapnya saat diwawancarai jurnalposmedia, Rabu (21/06/2023).
Dalam acara ini, Fiki Satari menjelaskan peran aktif yang bisa dilakukan untuk membantu dan memajukan Kota Bandung diawali dengan menjadi warga kota yang loyal dan turut memberikan kontribusi melalui berbagai macam sumber, seperti memberikan pengetahuan, solusi, serta inisiatif yang dapat membangun dan memajukan kota.
“Hubungkan mata kuliah yang sedang kita kerjakan, yang sedang kita lalui, itu dengan permasalahan kota. Insyaallah akan hadir sebetulnya solusi-solusi yang berlimpah,” ungkapnya.
Kemudian, dia menegaskan mahasiswa dapat mempraktikkan pengetahuan yang diperoleh dengan melakukan aktivitas langsung untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat dengan dimulai dari lingkungan kampus mereka sendiri.
“Mempraktikkan ilmunya dengan melakukan kerja-kerja ke masyarakat. Mulai dari lingkungan kampusnya itu sendiri. Kalau seluruh kampus melakukan hal tersebut Insyaallah permasalahan Kota Bandung akan cepat selesai,” tambahnya.
Terakhir, dia mengatakan bahwa setiap individu, sebagai bagian dari masyarakat turut berperan dalam membangun dan membentuk kota. Dengan demikian, kota hadir karena adanya peran aktif dan kontribusi dari setiap individu.
“Kota ini terbangun dari ruang kolektif ruang-ruang kewilayahan rumah kita. Kota itu hadir karena ada individu. Individu berkumpul menjadi warga kota,” pungkasnya.