Mon, 11 November 2024

Mahasiswa FST UIN Bandung Buat Alat Sterilisasi Otomatis

Reporter: Retno Nur Hidayati | Redaktur: Rais Maulana Ihsan | Dibaca 246 kali

Fri, 3 April 2020
Tampak bilik sterilisasi (sterilization chamber) otomatis yang dibuat mahasiswa Fakutas Sains dan Teknologi UIN Bandung. (Mohamad Irsyad/Kontributor)

JURNALPOSMEDIA.COM – Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Bandung membuat sebuah terobosan baru, yaitu dengan membuat bilik sterilisasi (sterilization chamber). Di dalamnya terdapat penyalur cairan disinfektan yang digunakan untuk membersihkan bakteri atau virus yang menempel. Rencananya bilik akan ditempatkan di beberapa area kampus.

Kelompok ahli instrumentasi dan robotika, Mada Sanjaya menjelaskan jika alat tersebut berbeda dengan bilik disinfektan otomatis yang telah ada sebelumnya. Dalam karya ini tidak menggunakan sistem spray, tetapi menggunakan sistem pengkabut ultrasonik. Cairan disinfektan diubah menjadi kabut menggunakan mist maker penghasil sinyal ultrasonik. Sehingga ukuran partikel yang dihasilkan akan lebih kecil.

“Karena ukuran partikelnya lebih kecil, maka memungkinkan untuk membersihkan permukaan lebih merata,” paparnya di Laboratorium FST, Selasa (31/3/2020).

Mada menambahkan bahwa bilik dilengkapi dengan sensor ultrasonik yang dapat mendeteksi adanya orang masuk. Sehingga dapat mengaktifkan sistem secara otomatis, juga dilengkapi dengan pengatur waktu selama 30 detik.

Salah satu mahasiswa pembuat chamber, Mohamad Irsyad Maulana mengatakan jika alatnya sudah dapat dipakai. Namun, akan dikembangkan lagi dari segi sistem dan rangka supaya lebih efisien dalam penggunaannya. Selain untuk perorangan, dapat pula digunakan ketika keluar masuknya kendaraan.

“Kasubag meminta alat dipasang pada gerbang masuk kampus. Sehingga satpam tidak perlu menembakan alat tersebut, maka dari itu kami menggunakan thermal scanner. Jadi saat masuk mobil atau motor alat itu sudah dapat mengukur dan menyemprotkan disinfektan secara otomatis,” jelasnya ketika dihubungi Jurnalposmedia melalui WhatsApp, Selasa (1/4/20).

Lebih lanjut Ia menjelaskan jika awal pembuatan alat tersebut dilakukan berdasarkan inisiatif mahasiswa, dengan tujuan sebagai pengabdian terhadap kampus dan warga sekitar. Setelah mengajukan sebuah inovasi kepada Dekan FST, lalu dengan berbagai pertimbangan akhirnya Rektor mengizinkan. Adapun biaya pembutan, semua di backup oleh pihak fakultas.

Irsyad mengaku, dalam proses pembuatan mahasiswa melakukannya secara mandiri tanpa pembimbing dengan melihat berbagai referensi. Proses pengerjaannya dilakukan oleh empat orang, sehingga tidak banyak memakan waktu. Dalam satu hari mereka dapat membuat tiga bilik sterilisasi.

“Untuk kendala dalam pembuatan alat ini ada pada cairan disinfektan, yang efektif digunakan untuk manusia. Karena alat yang kami buat ini sudah bisa dioperasikan dan sudah dipakai, hanya alat yang kami buat ini cocoknya dipakai untuk kendaraan atau peralatan lainnya. Sebenarnya bisa memakai Dettol, hanya jika dipakai oleh manusia akan perih jika terkena mata dan bisa iritasi jika terkena kulit,” ungkap mahasiswa Teknik Elektro tersebut.

Ia juga berharap agar kedepannya alat tersebut dapat berguna bagi masyarakat. Tidak hanya saat situasi pandemi Covid-19, namun untuk jangka panjang. Alat tersebut senantiasa harus dikembangkan dan diteliti lagi agar menjadi lebih baik. Dukungan pihak birokrasi sangat diperlukan dengan memfasilitasi mahasiswa yang ingin berinovasi dan mengabdi kepada masyarakat.

Dekan FST, Hasniah Aliah turut memberikan dukungan dan sangat mengapresiasi karya inovasi tersebut.

“Hal ini dapat menjadi salah satu upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 khususnya di lingkungan kampus. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak menjadi sangat penting dalam membuat karya inovasi dan penelitian berkelanjutan untuk kepentingan bersama, yang berkenaan dengan persoalan keumatan, kebangsaan dan kenegaraan,” pungkasnya.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments