JURNALPOSMEDIA.COM– Mahasiswa angkatan 2017 UIN Bandung akan melaksanakan kegiatan kursus kebahasaan yang diadakan oleh Pusat Pengembangan Bahasa pada semester 5. Ini lebih cepat dibandingkan dengan angkatan sebelumnya yang melaksanakan kursus pada semester 6.
Saat ditemui oleh Jurnalposmedia, Kamis (02/05/2019), Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa UIN Bandung, Dian menerangkan, bahwa pelaksanaan yang terbilang cepat ini bukanlah benar benar dipercepat. Melainkan sudah seharusnya dilakukan sedini mungkin dan terlambat pelaksanaannya untuk angkatan sebelumnya.
“Sekarang dilakukan. Idealnya harus dari sekarang karena kita (LC) punya hutang ke angkatan (mahasiswa). Makanya dipercepat untuk tahun ini lanngsung dua angkatan. Bukan dipercepat tapi hak anda terlambat karena UKT baru sekarang beresnya. Tahun depan mungkin dari semester satu,” kata Dian.
Kursus kebahasaan ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa UIN Bandung. Hal tersebut masuk dalam salah satu poin dalam pedoman akademik.
“Tujuan kursus ini termasuk tujuan perguruan tinggi dalam pedoman akademik yaitu mahasiswanya mampu menguasai bahasa internasional. Maka kita fokuskan ke mahasiswa harus mengikuti empat kursus, dua ujian dan wajib karena telah masuk pedoman akademik. Untuk ujian toefa toefl nantinya sudah masuk syarat munaqasah,” lanjut Dian.
Mahasiswa sendiri akan mengikuti 4 kursus. Keempat kursus tersebut yaitu keterampilan bahasa inggris, kursus keterampilan bahasa arab, kursus persiapan toafl dan toefl yang diselenggarakan dalam 16 pertemuan dalam sebulan. Selain itu mahasiswa juga akan mendapatkan ujian toafl dan ujian toefl masing-masing satu kali.
Untuk kursus tahun ini, akan menggunakan sistem yang baru. Mahasiswa akan diberikan tingkatan kelas sesuai kemampuan masing-masing. Hal ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh pusat pengembangan bahasa untuk menunjang tuntutan pedoman akademik dimana mahasiswa dapat menguasai bahasa asing.
“Untuk angkatan 2017 ini agak spesial jadi kita gunakan sistem baru. Jadi anda daftar langsung diberikan soal placement test. Setelah itu diarahkan kelas. Dari hasil placement test itu nanti ditentukan kelasnya dimana. Ada level elementary, intermedate dan advance, nanti kan ada ujian,” tambah Dian.
Dian pun menuturkan, pemberian tingkatan kelas ini sangat berbeda dengan sistem yang digunakan untuk angkatan sebelumnya. Sistem yang lama menempatkan semua mahasiswa pada satu tingkatan kelas karena dianggap sudah mempelajari bahasa tersebut dalam mata kuliahnya.
“Tahun kemarin mereka dianggap sudah belajar bahasa arab di mata kuliahnya. Jadi kita anggap rata. Jadisekarang kita gak mau gegabah lagi. Sudah ada placement test aja gitu. Nah ujian sebelum kursus ya,” pungkasnya.