JURNALPOSMEDIA.COM– Gelaran perdana Face to Fest berhasil menyihir penonton. Dengan berbagai genre musik, pertunjukan ditampilkan dengan apik. Dengan mengusung tema “Face Yourself”, Kunto Aji, The Panturas, Efek Rumah Kaca, dan Feel Koplo sukses mengguncang Prabuwangi Park, Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (24/10/2019) malam.
Acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai seniman berbakat di Kota Bandung seperti Gerbong Bawah Tanah, Photos’speak, Jaypur, KAAWG dan Gemaseni. Tampil pula Amenkcoy, Seni Tari Mahasiswa Jurnalistik (STMJ), Teater Pena Jurnalistik, Riungan Suanten Jurnalistik (RSJ) dan para seniman lainnya.
Melalui album “Mantra-Mantra” Kunto Aji yang akrab disapa Mas Kun tersebut berhasil menyihir penonton. Album ini membawakan pesan untuk mencintai diri sendiri, memaafkan dan self healing dalam setiap lagunya. Penonton diajak berdamai dengan keadaan dan larut dalam setiap lagu yang dibawakan malam itu.
Setelah melalui “pengobatan” yang tenang, penonton dibawa berselancar melalui musik bernuansa surf rock milik The Panturas. Abyan Nabilio (Acin) berhasil membuat ombak besar melalui lantunan “Fish Bomb” dan “Gurita Kota”. Mereka juga membawakan lagu yang menjadi tribute mereka kepada superhero Indonesia, Gundala melalui lagu ”Putra Petir”.
Efek Rumah Kaca tiba – tiba datang menggantikan peran mereka. Dengan membawa pesan #ReformasiDikorupsi Mas Cholil dan kawan – kawan kembali mengingatkan, 15 Tahun Aktivis KontraS Munir Said Thalib dibunuh di atas udara dan dalang pembunuhannya masih berkeliaran. Mereka pun melantunkan single terbarunya “Tiba – Tiba Batu”.
Terakhir, musik koplo menjadi penutup kehangatan malam itu. Feel Koplo membawakan lagu – lagu yang disiram dengan balutan musik koplo. Duo koplo fenomenal itu berhasil membuat Prabuwangi Park bergoyang.
Ketua Pelaksana Face to Fest, Ahmad Rosihan mengatakan Face to Fest berasal dari kata Face to face pertemuan antar muka simbol dari komunikasi.
“Karena acaranya berbentuk festival jadi diambil dari Face to Festival atau Face to Fest yang yang artinya muka dan muka bertemu dalam suatu festival. Face to face juga kan sebagai simbol komunikasi,” ujar Rosihan.
Salah satu penonton yang hadir, Azizi Hidayat, menyatakan kebanggaannya sebagai mahasiswa Jurnalistik.
“Saya bangga teman – teman kita, khususnya HIMA Jurnalistik berhasil menyelenggarakan acara ini dari perjuangan di titik nol hingga sukses, acaranya juga seru banget,” ungkapnya.