Thu, 12 September 2024

Diskusi Lintas Madzhab Kukuhkan Bingkai Islam NKRI

Reporter: Monica Deasy | Redaktur: Dian Aisyah | Dibaca 222 kali

Sun, 15 May 2016
Suasana Diskusi Lintas Madzhab di Gedung Anwar Musaddad UIN Bandung, Senin (09/05/2016). Diskusi tersebut dihadiri tokoh Syiah, tokoh Jil, tokoh Muhammadiyah, dan tokoh NU.
Suasana Diskusi Lintas Madzhab di Gedung Anwar Musaddad UIN Bandung, Senin (09/05/2016). Diskusi tersebut dihadiri tokoh Syiah, tokoh Jil, tokoh Muhammadiyah, dan tokoh NU.
JURNALPOS— Mahasiswa Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Bandung memperingati Dies Natalis yang ke-21. Acara Dies Natalis ini diisi dengan konsep diskusi berjudul “Diskusi Lintas Madzhab” yang berlangsung di Gedung Anwar Musaddad UIN Bandung, Senin (09/05/2016).

Ketua Pelaksana Acara, Azmi Royal Aeni menuturkan bahwa diskusi ini merupakan salah satu rangkaian acara Dies Natalis PMH. “Rangkaian acaranya ada tiga yang pertama diskusi lintas madzhab, yang kedua ada bazar buku selama satu minggu tempatnya di area parkir Fisip, dan Pagelaran Seni hari Rabu mendatang,” ujar Azmi, Senin (09/05/2016).

Azmi menyebutkan tujuan diadakannya Diskusi Lintas Madzhab ini adalah untuk mengukuhkan keutuhan NKRI dalam bingkai keislaman. Adapun pemateri yang turut hadir yaitu tokoh Syiah, tokoh Jil, tokoh Muhammadiyah, dan tokoh NU.

“Sebelumnya kami mengundang dari tokoh persis, tapi dari tokoh persis sendiri tidak dapat melanjutkan acara karena ada beberapa hal yang tidak dapat disetujui oleh PP persis, bukan kami yang membatalkan kepada PP persis, jadi yang tersisa hanya empat tokoh,” tutur Azmi.

Azmi menekankan bahwa ini merupakan diskusi panel, bukan untuk mendoktrin. “Ini bukan seminar ya, ini diskusi. Jadi ada sesi tanya jawabnya, mungkin lebih dalam lagi dan kita ranahnya bukan untuk mendoktrin,” tegas Azmi.

Salah seorang peserta diskusi, Vianita menuturkan alasannya menghadiri diskusi ini. “lebih pengen tahu orang yang dinggap tokoh di Indonesia itu ketika berargumentasi referensi yang digunakannya seperti apa, apakah lebih banyak menggunakan logika atau logika yang dikuatkan oleh dalil-dalil yang ada,” tuturnya

Azmi berharap dengan diadakannya diskusi ini peserta dapat memahami apa itu keutuhan NKRI dengan keragaman khazanah keilmuan islam. “Aku berharap kita bisa membuka cakrawala pemikiran kita bahwa tidak mudah menjudge seseorang, tetapi kita harus mendengarkannya terlebih dahulu, kita mengkaji lalu kita mengumpulkan benarnya itu seperti apa, kita harus mengikuti Syiah atau tidak, kita harus mnegikuti Jil atau tidak,” tutup Azmi.
Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments