JURNALPOSMEDIA.COM – Media sosial memiliki perannya sendiri dalam demokrasi. Di antaranya terangkum dalam delapan poin utama.
Yaitu sebagai ruang publik, penyedia informasi, wadah kebebasan berpendapat, memberikan perkembangan dalam berbagai sektor, memberi gambaran kondisi sosial politik, menjamin kebebasan berpendapat, sebagai bentuk kontrol dan kritik, perubahan gaya hidup, dan mendidik masyarakat.
Amri Rusdiana, mantan Pemimpin Umum Bandung OKE TV memberi penjelasan terkait definisi media sosial.
“Media Sosial adalah sebuah media daring yang digunakan di mana penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, Wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu,” ujarnya dalam diskusi “Haruskah Ada Batasan dalam Bersosial Media?” oleh bidang Intelektual dan Sosial (Insos) Hima Jurnalistik UIN Bandung, Senin, (21/6/2021).
Selanjutnya, diskusi informatif perdana ini juga menghadirkan Staf Advokasi HAM PBHI Nasional, Chikita Edrni Marpaung yang menerangkan tentang etika dalam bermedia sosial dari sudut pandang hukum. Ia memantik peserta diskusi dengan mengingatkan pada kasus Baiq Nuril sebagai korban pelecehan di tahun 2012.
Lalu ia juga menyinggung terkait undang-undang ITE. Dalam hal ini, ia menjelaskan bahwa laporan yang dihimpun oleh koalisi masyarakat sipil menunjukkan sejak 2016 sampai Februari 2020, untuk kasus-kasus dengan pasal 27, 28 dan 29 UU ITE, menunjukkan penghukuman (conviction rate) mencapai 96,8% (744 perkara) dengan tingkat pemenjaraan yang sangat tinggi mencapai 88% (676 perkara).
Kemudian yang terbaru, berdasarkan Laporan Situasi Hak-Hak Digital SAFEnet Tahun 2020, sepanjang tahun 2020 terdapat 84 kasus pemidanaan terhadap warganet.
Novanca Nafista, seorang peserta diskusi menganggap isu yang diangkat memiliki keaktualan. “Menurut aku isu yang dibahas relatable banget sama keaadan kita hari ini, apalagi masa pandemi ini. Banyak juga berita yang mempresentasikan naiknya intensitas penggunaan media sosial, bahkan banyak yang enggak sadar sampe fomo karena sosial media. Adanya diskusi kemarin menurut aku kaya reminder juga buat kita, kita tuh harus punya self control biar bisa bijak menggunakan sosmed,”.