Sat, 12 October 2024

Dampak Digital Overload terhadap Kesehatan Mental

Reporter: Pelangi Asa Asterik/Kontributor | Redaktur: Akhmad Arifin | Dibaca 302 kali

Sun, 10 March 2024
Sumber foto: Pinterest

JURNALPOSMEDIA.COM – Kita kini berada di era Revolusi Industri 4.0, di mana perkembangan teknologi mengubah fundamental cara kita hidup. Sayangnya, dampak negatif seperti digital overload telah muncul sebagai ancaman serius.  

Digital overload terjadi ketika kita terlalu banyak terpapar informasi digital, menciptakan tekanan dan ketegangan yang merugikan kesehatan mental. Meskipun teknologi seharusnya mempermudah hidup, kelebihan paparan informasi justru dapat menjadi risiko serius bagi keseimbangan mental kita. 

Salah satu dampak yang signifikan adalah stres akibat tekanan informasi yang terus-menerus dari berbagai platform  digital. Terkadang, sebagian orang merasa terdorong untuk selalu terkait dengan perkembangan terkini, menanggapi pesan secepat mungkin, serta memproses informasi yang terus menerus. Hal ini bisa menciptakan atmosfer yang penuh tekanan dan membebani kesehatan mental. Selain stres, gangguan tidur menjadi dampak nyata lainnya dari digital overload.  

Banyak orang memiliki kebiasaan menggunakan perangkat digital seperti ponsel atau tablet sebelum tidur. Tanpa disadari paparan cahaya biru dari layar perangkat tersebut dapat mengganggu jam tidur alami tubuh kita. Hasilnya sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.  

Dampak dari digital overload dapat berpotensi menjadi cyberbullying, terutama karena peningkatan interaksi online yang membuka peluang bagi para pelaku cyberbullying. Kenapa hal ini dapat terjadi? Hal ini dapat terjadi akibat tekanan dan pengaruh negatif digital dapat meningkatkan risiko intimidasi online, menciptakan lingkungan yang terus terhubung dan terpapar berbagai platform digital.  

Akankah Hal ini Bisa Teratasi?  

Digital overload, yang merugikan kesehatan mental kita membutuhkan pendekatan yang sadar dan terencana. Salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan adalah praktik mindfulness  atau kesadaran diri. Melalui lebih sadar akan cara kita berinteraksi dengan teknologi, kita dapat memilih untuk fokus pada tugas yang mendesak dan meminimalkan distraksi digital.  

Batasan waktu dan prioritas juga menjadi langkah penting untuk menghindari jebakan digital overload, karena dengan menetapkan batasan waktu untuk penggunaan media sosial dan aktivitas online lainnya, kita dapat meminimalkan tekanan informasi yang terus menerus dan fokus pada tugas tugas yang benar-benar penting.  

Melalui kesadaran terhadap dampak digital overload, kita dapat mengontrol teknologi sesuai keputusan kita. Kesadaran ini mencakup pemahaman dampak kesehatan mental dan realisasi bahwa kita memiliki kendali penuh terhadap paparan informasi digital. Menjadwalkan istirahat dari perangkat digital dapat membantu mengelola dampak negatif terhadap kesehatan mental dan produktivitas.  

 

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments