Wed, 9 October 2024

Curug Jojogan, Destinasi Wisata di Pangandaran

Reporter: M. Haekal Tazzaka Putra | Redaktur: Sherly Putri Febrianti | Dibaca 919 kali

Tue, 15 June 2021
curug jojogan
Keindahan wisata Curug Jojogan. (M. Haekal/Jurnalposmedia).

JURNALPOSMEDIA.COM – Sebagian dari Anda pasti tak asing lagi mendengar “Pangandaran”. Terkenal dengan objek wisata pantainya yang memukau, wilayah pemekaran Ciamis ini juga memiliki destinasi wisata lainnya, lho. Salah satunya Curug Jojogan yang berlokasi di Dusun Gunung Tiga, Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Untuk sampai ke ekowisata ini, Anda akan melewati salah satu objek wisata yang cukup tersohor yaitu Citumang. Selain itu, Anda juga harus menaklukan kurang lebih 300-350 anak tangga untuk menikmati keindahan alam di Curug Jojogan.

Salah satu pengunjung, Awan mengakui bahwa untuk sampai ke tempat ini butuh perjuangan lebih.

“Sejujurnya saya tidak pernah menyangka ada curug seindah ini. Meskipun untuk sampai ke sini butuh perjuangan lebih, tetapi terbalas sudah dengan pemandangan eksotis Jojogan,” ungkap Awan, Jumat (12/09/2021).

Harga tiket masuk kisaran Rp 10.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 40.000 jika Anda membawa kendaraan roda empat. Harga tiket tersebut sudah termasuk biaya parkir dan asuransi.

Ketika bertandang ke sini, Anda akan disuguhkan panorama alam yang menakjubkan. Seperti sunset atau matahari tenggelam, para wisatawan juga dapat mencicipi berbagai wahana permainan yang seru dan menantang.

Berada diketinggian 128 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan mempunyai ketinggian 36 meter ini menawarkan berbagai fasilitas menaik lainnya yang dijamin akan memompa adrenalin Anda. Seperti  River Tubing, Jeep Off-road, arung jeram, dan berkemah.

Jika Anda ingin mencoba fasilitas tersebut, cukup siapkan kocek sebesar Rp 45.000 hingga Rp 150.000 saja, lho.

Selayang pandang dengan keeksotisannya. Menurut penjaga curug, Adi mengaku ekowisata Jojogan yang sudah ada dari 6 tahun silam ini sekarang mengalami penurunan jumlah wisatawan.

“Dari awal diresmikan, pengunjung selalu memadati wisata ini. Tetapi, dari 2019 hingga sekarang bisa dibilang Jojogan sudah mulai pakem. Mengingat lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi, sehingga ada pembatasan-pembatasan yang harus dilakukan,” pungkas Adi.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments