JURNALPOSMEDIA.COM-Jika biasanya gelaran seminar terasa kaku dan menjenuhkan, kali ini Klab.id mengusung konsep diskusi yang terasa lebih santai dan kasual. Komunitas kolaborasi asal Bandung ini menghadirkan nuansa yang berbeda untuk setiap program diskusinya. Melalui program Key Talk, bertemakan Travel, Fotografi, dan Kopi. Seluruh peserta diskusi dapat berbincang hangat sambil menikmati secangkir kopi di aula Simpul Space#4, Bandung. (Rabu, 21/8/2019)
Menggaet Bandung Creative City Forum sebagai partner kolaborasi, Klab.id menghadirkan dua narasumber. Ada Creativepreneur sekaligus CEO Growup.idea, Ervan Raditia juga Traveler dan videografer, Vega Chandra Alam.
Perhatian peserta diskusi yang terbagi kedalam berbagai latar belakang komunitas semakin terarahkan. Saat panitia menayangkan sebuah vlog dengan tajuk “Ramadhan di Jalan” milik Vega. Dalam video tersebut, Vega bercerita mengenai pengalamanya berpuasa, jauh dari keluarga. Lalu, Vega memberikan tips dalam menghadapi traveling.
“Jangan diikuti apa yang saya lakukan, cuman orang bodoh aja yang puasa dan lebaranya malah menjauh dari keluarga,” ucapnya sambil sedikit cekikikan dan menunjuk ke tayangan vlog.
Traveler yang berlatar belakang pendidik ini memberikan tips tambahan dalam membuat vlog perjalanan, “Rasa percaya diri itu sangat diperlukan saat membuat konten, jadi jalanin aja dulu. Sekarang referensi sangat banyak, tapi jangan terlalu lama liat referensi juga, nanti engga mulai-mulai,”. tuturnya.
Vega juga berpesan, karya yang baik itu adalah karya yang dihadirkan, bukan disimpan. Jadi jangan menunggu sempurna untuk di sajikan kepada khalayak ramai.
Senada dengan hal itu, seorang konten kreator, Ervan Raditia juga sempat berkontribusi membesarkan Explore Bandung. Ia berpendapat, yang paling penting dalam sebuah konten adalah pesan yang disampaikan.
“Menghibur itu baik, tapi yang lebih baik tentu yang bisa berdampak positif,” ungkapnya.
Tak hanya aktif sebagai konten kreator, Ervan juga fokus pada pengembangan bisnis digital, “Digital marketing itu sangat diperlukan buat kita yang memang aktif di dunia konten digital. Jangan sampai kita bikin konten bagus, tapi bingung mau apakan kontenya”. Meski kini Ervan berfokus pada bisnis kreatif, ia selalu menanamkan pesan pada peserta diskusi.
“Tapi balik lagi, jangan cuman fokus bisnisnya aja, setiap karya juga tetap harus punya nilai positif, dan berdampak besar bagi sosial. Dan nilai itu tentu jauh lebih besar dari sekedar materi”.
Jalanya diskusi semakin seru, saat moderator yang juga Penyiar PR FM Iqbal Pratama Putra kembali melemparkan pertanyaan-pertanyaan seputar dunia kreatif, “Apa makna kreatif menurut Kang Ervan dan Kang Aga” Ucap Iqbal sambil tersenyum.
Ervan merespon pertanyaan Iqbal dengan jawaban jenaka “Kreatif itu banyak maknanya. Seperti Kere Tapi Aktif” sontak seluruh peserta tertawa mendengar jawaban Ervan. Semakin malam, proses diskusi semakin terasa hangat. Posisi duduk peserta acara pun tak banyak berubah, meski beberapa kali peserta bergantian datang dan pergi, namun Simpul Space #4 Bandung Creative City Forum ini tetap terlihat ramai dan hangat.
Semoga semakin banyak kajian diskusi yang dikemas secara santai, karena studi keilmuan tidak selalu berkemaskan cangkang yang formal. Seperti yang Coba dilakukan oleh Ervan dan Vega, dengan produk kreatif, mereka berdua masih bisa berbagi gagasan dan nilai edukasi, semoga kita selalu belajar, seperti moto hidup Ervan Long Life Learner.
Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung.