JURNALOSMEDIA.COM-Pertengahan 2017 lalu, Pemerintah Kota Bandung telah meluncurkan dan melakukan uji coba terhadap program penyewaan sepeda bernama Bike on the Street Everybody Happy (Boseh).
Jika ingin menggunakannya, sudah tersedia 30 stasiun penyewaan di beberapa titik keramaian Kota Bandung. Seperti Alun-Alun Bandung, Simpang Dago, Savoy Homan, Taman Lansia, Taman Cibeunying, dan masih banyak lagi. Namun, sebelumnya penyewa harus memiliki kartu e-payment Brizzi dari Bank BRI sebagai alat peminjaman.
Cara mendapatkan kartu tersebut cukup mudah. Penyewa bisa datang ke booth registrasi yang ada di tiga lokasi, di antaranya Loop Station (Jalan Diponegoro), Alun-Alun Bandung, dan Taman Cibeunying. Di booth tersebut ada petugas registrasi yang akan mengarahkan penyewa untuk mengisi data diri dan menunjukkan kartu identitas berupa e-KTP, kartu pelajar, paspor, atau dokumen pendukung lainnya.
Petugas registrasi di Taman Cibeunying Ketty mengatakan, saat ini baru kartu e-payment Brizzi yang bisa digunakan untuk akses Boseh. Bagi penyewa yang belum memiliki kartu Brizzi, bisa membelinya di booth registrasi seharga Rp 25 ribu dan sudah berisi saldo awal Rp 2.500. Selanjutnya, petugas akan mengambil pas foto dan penyewa diharuskan membuat empat digit pin untuk aktivasi kartu.
“Booth ini buka setiap hari dari pukul 08.00 – 15.30 WIB. Untuk menggunakannya tinggal mengikuti instruksi pada layar yang ada di dekat shelter sepeda. Satu kartu hanya bisa digunakan untuk meminjam satu sepeda dan satu transaksi,” jelas Ketty kepada Jurnalposmedia, Sabtu, (23/11/2019).
Jika sudah mendapatkan kartu, penyewa tinggal menempelkannya di layar mesin dekat shelter dan memasukkan nomor pin yang telah dibuat. Cara meminjam sepeda, pilih menu ‘pinjam sepeda’ dan penyewa bebas memilih sepeda yang ingin digunakan. Setelah itu, dock sepeda akan terbuka secara otomatis dan siap digunakan untuk berkeliling Bandung.
“Jam operasional peminjaman sepeda mulai pukul 06.00 – 16.00 WIB dan bisa dikembalikan dalam 24 jam di shelter manapun,” lanjut Ketty sambil mempraktikkan cara menyewa.
Tarif penggunaan sepeda Boseh tergolong cukup murah. Penyewa hanya dibebani Rp 1.000 di satu jam pertama dan Rp 2.000 di jam berikutnya. Menariknya, penyewa tidak harus mengembalikan sepeda di stasiun awal peminjaman, tetapi bisa di stasiun terdekat.
Penyewa juga bisa membawa sepeda ke rumahnya, asal saldo pada kartu Brizzi mencukupi saat pengembalian. Cara pengembaliannya pun tak jauh berbeda dengan peminjaman. Namun, sebelum mengembalikan sepeda, pastikan mesin yang tersedia di shelter dapat digunakan. Sebab, ada beberapa shelter yang mesinnya masih dalam tahap perbaikan dan tidak aktif untuk sementara waktu.
“Pastikan mesinnya aktif agar status pengembalian sepeda bisa terbaca sistem dan saldo tidak terus terpotong. Kalau terlanjur mengembalikan di shelter yang tidak aktif, silakan datang ke booth registrasi terdekat untuk penanganan lebih lanjut dengan kartu dan transaksi,” imbuhnya.
Guna melihat stasiun mana saja yang aktif, penyewa bisa memperoleh informasi di akun instagram @boseh.bike atau mengunduh aplikasi berbasis android bernama Boseh Bike Sharing Bandung. Maka dengan aplikasi tersebut, penyewa bisa melihat lokasi shelter dan berapa jumlah sepeda yang ada di situ.
Menurut Ketty, saat ini peminat Boseh masih terbilang banyak. Meski sudah 2 tahun berjalan, setiap harinya Ketty masih bisa melayani sedikitnya 5 orang yang ingin melakukan registrasi.
“Tingkat keramaian setiap harinya berbeda-beda, tapi paling banyak memang di akhir pekan,” katanya.
Jurnalposmedia juga berkesempatan menjajal sepeda Boseh. Kursi atau sadel sepeda bisa diatur tinggi rendahnya dengan membuka kunci di bawah sadel. Ada pula keranjang besi kecil di depan sepeda untuk meletakkan barang-barang kecil. Gigi sepeda juga bisa disesuaikan dengan track yang dilewati agar kegiatan bersepeda menjadi lebih nyaman.
Sayang, masih belum ada jalur khusus yang ramah pesepeda, sehingga harus berbagi jalan dengan pengguna kendaraan bermotor. Bagi penyewa yang akan bersepeda Boseh, disarankan untuk menggunakannya di daerah yang tidak ramai kendaraan bermotor seperti Taman Cibeunying dan Taman Lansia.