JURNALPOSMEDIA.COM – Bagi setiap anak kost, hidup jauh dari pantauan orang tua merupakan sebuah kebebasan. Tidak harus takut dimarahi saat pulang larut malam, tidak akan ada yang mencari saat menginap di rumah teman, dan tak ada yang melarang untuk pergi kemanapun. Sehingga tak jarang bahwa banyak kamar kost yang sepi saat siang hari dikarenakan ditinggalkan sang pemiliknya terutama di daerah Manisi dan Cipadung, yang mana kawasan tersebut didominasi oleh kostan mahasiswa UIN Bandung.
Tanpa disadari bahwa kejahatan mengintai setiap waktunya seperti pencurian. Peristiwa yang persis dialami oleh Mahasiswi Jurnalistik UIN Bandung semester 5, Youris Marcelina. Pada saat itu, ia tengah tidak berada di dalam kamar kostnya, karena harus menghadiri sebuah rapat pada pukul 13.00 WIB. Ia meninggal kamarnya yang terletak di kamar kostan Iseu nomor 2, yang berlokasi di Jalan Manisi 2 No 38 Rt 01/03, Kelurahan Pasir Biru, Cibiru, Kota Bandung.
Sebelum ditinggalkan, Youris mengaku kamarnya dalam kondisi gelap dan rapi, jendela terbuka dan ada sebuah tralis yang menghalangi, serta pintu yang telah dikunci. Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, saat ia kembali keadaan kamar sudah berbeda. Kamar menjadi berantakan, lampu menyala, dan posisi laptop yang berada di dalam lemari laci ke dua terbuka serta pintu yang sudah tidak terkunci lagi.
Tak lama kemudian, Youris menyadari bahwa laptop dan uang berjumlah Rp.45.000 telah raib dicuri. Namun sayangnya, Youris tidak langsung melaporkan kejadian ini ke RT setempat, melainkan ia hanya melaporkan kepada si pemilik kost. Setelah adanya peristiwa pencurian tersebut, pihak kostan dengan segera melakukan pemasangan 1 CCTV disetiap lantai agar mengantisipasi hal serupa terjadi kembali.
Namun, kejadian pencurian tersebut tidak hanya terjadi di daerah Manisi saja, melainkan di daerah Cipadung juga. Kali ini, mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Yulia Nur Azizah dan Melida Fadillah menjadi korban pencurian. Semua bermula saat keduanya tengah menjalankan segala aktivitas perkuliahan. Baik Yulia maupun Melida tak menyadari bahwa kamar mereka sudah diintai oleh seseorang sebelumnya.
Saat mengetahui bahwa Yulia dan Melida tidak berada di dalam kamar, sang pelaku melancarkan aksinya dengan memecahkan jendela kaca kamar. Sebab tepat sekali, kamar keduanya terletak dibagian depan. Saat kejadian tersebut, penghuni kostan di kamar bagian depan sempat mendengar pecahan kaca, namun mereka mengira bahwa itu adalah tukang sampah. Sedangkan orang-orang yang berada di kamar belakang menyangka suara gelas pecah yang tidak sengaja dilakukan oleh seseorang di kamar bagian depan.
Berbeda dari Youris, kedua korban ini dengan sigap melaporkan peristiwa ini ke RT setempat. “Saat tahu 2 laptop di kamar aku hilang, aku langsung lapor ke RT dan dikasih surat kehilangan. Sekarang kamarnya dipindah ke bagian tengah,” ujar Yulia, mahasiswi PGMI semester 3 itu saat ditemui Jurnalposmedia, Kamis (19/10/2017).
Menanggapi peristiwa tersebut, Ketua Rukun Tetangga (RT) Komplek Permai 3 Belia Penula, menjelaskan bahwa keamanan komplek berjaga mulai dari pukul 21.00 – 04.00 WIB. Sehingga kemungkinan pelaku melancarkan aksinya pada saat dimana keamanan komplek sedang tidak berjaga. Kemalingan yang rentan terjadi di sekitar Masjid Al-Huda. Bukan hanya motor, laptop atau uang saja yang selalu menjadi incaran pelaku, melainkan sepatu hingga baju laundyr an pun menjadi incaran.
Lebih lanjut, Belia menghimbau kepada para mahasiswi untuk lebih peduli terhadap sesama, agar saling mengenali teman sekosannya. Selain itu, cobalah untuk lebih menjaga lagi barang pribadi masing-masing dengan cara menyimpannya dengan rapi. “Nanti diusahakan juga pasang CCTV, agar meminimalisir tindak pencurian lagi.” pungkasnya saat ditemui Jurnalposmedia, Rabu (18/10/2017).