Sat, 29 June 2024

3 Gunung di Pulau Jawa yang Patut Dikunjungi Usai Pandemi Berakhir

Reporter: Mawaddah Daniah/Magang | Redaktur: Putri Restia Ariani | Dibaca 495 kali

Tue, 8 September 2020
gunung di pulau jawa
Sumber: Geo Nusantara

JURNALPOSMEDIA.COM – Setelah pandemi Covid-19 usai, sejumlah destinasi wisata alam sudah barang tentu banyak diserbu. Pegunungan salah satunya. Pesonanya dirasa bisa menjadi penyembuh rasa suntuk selama masa pembatasan sosial. Maka dari itu, berikut tiga gunung di pulau Jawa yang patut dikunjungi setelah pandemi berakhir.

  1. Gunung Prau
Sumber: branchoftheworld.com

Gunung Prau terletak di kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Desa Patakbanteng dengan ketinggian 2.565 mdpl. Alasan Prau wajib dikunjungi karena destinasi satu ini adalah salah satu tempat terbaik melihat golden sunrise di Indonesia.

Tentunya, gunung ini pun memiliki panorama yang indah karena dari puncaknya kita dapat melihat lima gunung sekaligus. Yaitu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Lawu.

Gunung Prau dapat menjadi destinasi utama untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian. Para pendaki pasti akan dibuat jatuh hati melihat Telaga Warna Dieng dari ketinggian, hamparan bunga, serta bukit Teletubbies-nya.

Terdapat tiga jalur pendakian yang dapat dilintasi untuk mencapai puncak Prau. Jalur pendakian tersebut meliputi jalur Praten yang ada di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Kemudian, jalur Kenjuran yang ada di Kecamatan Kendal, dan jalur Patak Benteng yang ada di Kecamatan Wonosobo.

  1. Gunung Ijen
Sumber: thejakartapost.com

Gunung Ijen adalah salah satu gunung yang masih aktif dan terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Gunung ini memiliki ketinggian 2.386 mdpl dan terletak berdampingan dengan Gunung Merapi.

Salah satu hal yang menarik dari Gunung Ijen adalah keindahan Kawah Ijen. Kawah itu merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar. Di bagian bawah kawah terdapat blue fire atau api biru yang menjadi keunikan dari tempat wisata ini.

Blue fire tersebut berasal dari cairan belerang yang akan mengering dan menjadi bahan tambang warga setempat. Jadi, tetap berhati-hati di tempat saat berkunjung ke tempat satu ini. Adapun untuk mencapai kawah Gunung Ijen, bisa menggunakan kereta api ekonomi dengan tujuan Banyuwangi dan turun di Stasiun Karangasem.

Kemudian, naik kendaraan umum dengan tujuan Kecamatan Licin dan Desa Banyusari. Dari Banyusari, perjalanan berlanjut menuju Paltuding dengan menumpang truk pengangkut belerang atau menggunakan bus. Lalu, turun di Banyuwangi kota, kemudian menaiki angkutan ojek bisa langsung ke Paltuding.

Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Alternatif rute adalah Bondowoso – Wonosari – Tapen – Sempol – Paltuding.

  1. Bromo Tengger Semeru
Sumber: triptus.com

Gunung Semeru terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia dan merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru setinggi 3.676 meter dari permukaan laut. Gunung satu ini menjadi favorit para pendaki karena memiliki pesona yang indah di setiap pendaki melangkahkan kakinya.

Hal menarik dari Gunung Bromo Tengger Semeru, di antaranya:

  1. Gunung ini merupakan salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa
  2. Memiliki 3 danau yang menjadi spot populer para pendaki, di antaranya Ranu Kumbolo, Ranu Pani dan Ranu Regulo
  3. Memiliki banyak bunga mirip yang mirip bunga Lavender. Bunga tersebut adalah Verbena berwarna ungu yang dapat dilihat saat perjalanan menuju puncak.
  4. Pemandangan cantik saat matahari terbit dan terbenam maupun saat malam hari.
  5. Memiliki “Tanjakan Cinta” yang menjadi daya tarik pendaki untuk mengunjunginya.

Mencapai puncak Gunung Semeru membutuhkan waktu paling cepat selama dua hari satu malam. Bahkan, bisa saja hingga tiga hari dua malam.

Pendakian bisa dilakukan melalui jalur kota Malang atau Lumajang. Perjalanan dapat dimulai dari terminal kota Malang menuju Desa Tumpang, kemudian menaiki mobil Jeep menuju pos Ranu Pani. Di sana, para peserta tracking diharuskan mengurus surat ijin pendakian di Desa Gubuk Klakah.

Setelah berjalan sekitar 3 jam dari pos Ranu Pani, sebuah pemandangan alam dari Ranu Kumbolo segera menyapa. Ranu Kumbolo merupakan danau seluas 14 hektar yang terletak pada ketinggian 2.400 mdpl. Danau berair jernih ini  biasanya dijadikan pos bagi para pendaki sebelum meneruskan perjalanan menuju puncak Mahameru.

Bagikan :
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments